Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Riau menggelar press release akhir tahun 2022. Kepala BNNP Riau Brigjen Pol Robinson DP Siregar SH SIK, melalui Kabid Pemberantasan dan Intelijen BNN Riau, Kombes Pol Berliando SIK menyampaikan capaian kinerja dalam upaya perang terhadap narkoba. Dalam ekspose itu terungkap, sepanjang 2022 sebanyak 56 kasus narkotik berhasil diungkap. Dari total kasus itu, sebanyak 245.599 nyawa masyarakat Riau berhasil diselamatkan.
Laporan JOKO SUSILO, Pekanbaru
Kamis (29/12), awak media berdatangan di depan Kantor BNN Provinsi Riau. Setelah menunggu beberapa menit Kombes Pol Berliando SIK yang didampingi Kabag Umun BNNP Riau Febri Firmanto SH MSi pun hadir dan menempati kursi yang disiapkan di depan awak media.
Setelah menyampaikan salam, ia lanjutkan dengan penyampaian capaian BNNP Riau dan jajaran. Ia sebutkan, permasalahan narkotika telah membuat seluruh negara di dunia khawatir dan resah.
United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC), sebagai Badan dunia yang mengurusi masalah narkotika mencatat setidaknya ada 271 juta jiwa di seluruh dunia atau 5,5 persen dari jumlah populasi global penduduk dunia, dengan rentang usia antara 15 sampai 64 tahun telah mengonsumsi narkoba.
Lanjutnya, narkoba merupakan salah satu bentuk perang asimetris (Proxy War), yang digunakan untuk menghancurkan satu generasi dari sebuah negara. Sejarah membuktikan banyak negara yang jatuh karena candu (Narkoba). “Pada 2030 nanti, Indonesia akan mengalami masa bonus demografi, dimana Indonesia akan memiliki banyak SDM unggul dalam usia produktif. SDM-SDM unggul inilah yang harus kita jaga untuk selalu bersih dari narkoba, sehingga visi Indonesia Emas 2030 bisa tercapai,” ungkapnya.
Upaya-upaya penanggulangan penyalahgunaan narkoba di Riau dilaksanakan secara komprehensif dan berkesinambungan. Langkah tersebut diimplementasikan melalui tiga pendekatan, yaitu hard power approach melalui pemberantasan terhadap para bandar dan pengedar narkoba.
Kemudian soft power approach melalui kegiatan pencegahan, pemberdayaan masyarakat dan rehabilitasi. Pendekatan berikutnya, smart power approach, di mana BNN menggunakan teknologi informasi dan penelitian berbasis keilmuan dalam menyusun kebijakan pelaksanaan pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika (P4GN).
“Sedangkan pendekatan terakhir adalah cooperation, di mana BNNP Riau meningkatkan sinergisitas dan kerja sama dalam pelaksanaan P4GN bersama dengan seluruh instansi pemerintah, stakeholder, swasta, pendidikan dan masyarakat,” ujarnya.
Menyelamatkan 245.599 Nyawa Masyarakat
Dia mengatakan, dalam upaya supply reduction, (hard power approach) BNN Provinsi Riau dan Jajaran sepanjang 2022 ini dengan mengungkap 56 berkas narkotika, dengan barang bukti narkotika yang berhasil diungkap sebagai berikut, BNNP Riau 34.138,63 gram (sabu), ekstasi 2.016 butir dan ganja 235,08 gram, BNNK Pekanbaru 93,77 gram sabu, BNNK Kuansing sebanyak 3,08 gram sabu, BNNK Pelalawan sebanyak 0,50 gram sabu.
Kemudian BNNK Dumai sebanyak 513,38 gram sabu, 104,21 gram ganja. “Total 34.749 gram sabu, 2.016 butir ekstasi dan 339,29 gram ganja,” ujarnya.
Ditambahkan, kinerja pemberantasan narkoba dari BNNP Riau dan jajaran BNN kabupaten/kota selama 2022 telah berhasil menyelamatkan nyawa sekitar 245.599 orang masyarakat Riau dan Indonesia dari bahaya penyalahgunaan narkoba.
“Dengan asumsi 1 gram sabu digunakan untuk 7 orang, 1 butir ekstasi dan 1 gram ganja untuk 1 orang,” ujarnya.
BNNP Riau mengapresiasi Avsec Bandara Sultan Syarief Kasim II yang dengan aktif bersinergi dan bekerja sama dengan BNNP Riau dalam pengungkapan Kasus dan jaringan narkotika yang menggunakan media pengiriman paket. “Dimana banyak kasus narkotika yang berhasil di ungkap BNNP Riau dengan metode controlled delivery berdasarkan informasi dari Avsec Bandara,” sebutnya.(gem)