Setahun, BNN Riau Ungkap 41 Kasus Narkotika

Riau | Sabtu, 23 Desember 2023 - 07:39 WIB

Setahun, BNN Riau Ungkap 41 Kasus Narkotika
Kepala BNNP Riau Brigjen Pol Robinson DP Siregar SH SIK (kiri) didampingi Kabid Pemberantasan dan Intelijen BNN Riau Kombes Pol Charles Panuju Sinaga SIK MH memberi keterangan saat ekspose akhir tahun di Aula BNNP Riau, Pekanbaru, Jumat (22/12/2023). (EVAN GUNANZAR/RIAU POS CO)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Riau mengungkap 41 berkas kasus narkotika sepanjang 2023. Barang bukti narkotika yang berhasil diungkap terdiri dari 39.198, 24 gram sabu, 21.006 butir ekstasi, dan 1.642,36 gram ganja.

Kepala BNNP Riau, Brigjen Pol Robinson DP Siregar SH SIK MH didampingi Kabid Pemberantasan dan Intelijen BNN Riau Kombes Pol Charles Panuju Sinaga SIK MH, Jumat (22/12) mengatakan, barang bukti narkotika yang berhasil diungkap tersebut dari jajaran BNN kabupaten/kota selama tahun 2023.


Dengan kinerja pemberantasan narkoba dari BNNP Riau dan jajaran BNN kabupaten/kota sepanjang tahun 2023 ini, maka telah berhasil menyelamatkan nyawa sekitar 297.035 orang masyarakat Riau dan Indonesia dari bahaya penyalahgunaan narkoba. Dengan asumsi satu gram sabu digunakan untuk tujuh orang. Satu butir ekstasi dan satu gram ganja untuk satu orang.

“BNNP Riau dan jajaran juga melaksanaan layanan TAT (Tim Assesmen Terpadu) kepada 191 orang yang melibatkan tim medis dan tim hukum dari instansi terkait seperti penyidik BNN, penyidik Polri, kejaksaan, Kemenkumham, dan tim rehabilitasi medis,” ungkap Robinson.

Sebagai upaya untuk melindungi generasi bangsa dari kejahatan narkotika, maka tahun ini BNNP Riau semakin aktif melakukan langkah-langkah preventif yang bertujuan memberikan kekebalan sehingga meningkatnya imunitas masyarakat dari penyalahgunaan narkotika.

Langkah ini diambil sebagai solusi yang paling tepat untuk mematikan pangsa pasar narkotika di Indonesia. Sehingga Indonesia tidak lagi menjadi lahan yang subur bagi sindikat narkotika.

Adapun program pencegahan yang dilaksanakan BNN Provinsi Riau dan jajaran selama tahun 2023 adalah penyebaran informasi Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN), dan Prekursor Narkotika bahaya penyalahgunaan narkoba kepada 754.988 orang masyarakat Riau atau 0,89 persen dari total populasi Provinsi Riau (data BPS jumlah penduduk Riau 2021-2023 sebanyak 6.735.329 orang).

Penyebaran informasi disampaikan melalui kanal-kanal media informasi seperti branding iklan antinarkoba melalui media cetak, media luar ruang, media radio, secara tatap muka melalui penyuluhan dan penyebaran edukasi bahaya narkoba media sosial.

“Kemudian pembentukan Desa Bersinar di 10 desa bekerja sama dengan pemerintah kabupaten dan desa. BNNP Riau telah menginisiasi pembentukan 10 Desa Bdi wilayah Provinsi Riau,” tambahnya.

Desa bersinar tersebut di antaranya, Desa Semunai Bengkalis, Kelurahan Perawang Siak, Kelurahan Simpang Baru  Pekanbaru, Kelurahan Simpang Tiga Pekanbaru, Desa Beringin Taluk Kuantan Singingi, Desa Gunung Kesiangan Kuantan Singingi, Desa Mulya Subur Pelalawan, Desa Lubuk Ogung  Pelalawan, Kelurahan Bagan Besar  Dumai, dan Kelurahan Teluk Binjai  Dumai.

“Sepuluh desa ini merupakan pilot project dan percontohan pelaksanaan Desa Bersinar, di mana pemerintah desa menjadi motor dalam pelaksanaan pencegahan dan pemberantasan narkoba di wilayahnya melalui sosialisasi kepada masyarakat, pembentukan agen pemulihan, serta menjadi perpanjangan tangan BNN dalam pelaksanaan P4GN,” tuturnya.

BNNP Riau juga membentuk sebanyak 271 orang penggiat dan relawan antinarkoba di Provinsi Riau yang siap menjadi perpanjangan tangan dan agen BNN untuk ikut serta dan aktif dalam pelaksanaan P4GN di lingkungan sekitarnya.

“Deteksi dini penyalahgunaan narkoba melalui tes urine kepada 5.999 orang. Hasilnya 67 orang terindikasi positif menyalahgunakan narkoba. Dengan rincian instansi pemerintah lima orang. instansi swasta 58 orang dan kelompok masyarakat empat orang,”  ungkapnya.

BNNP Riau dan jajaran juga telah memberikan layanan rehabilitasi kepada para peserta deteksi dini yang urinenya positif agar dapat pulih dan produktif kembali.(ilo/jpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook