PERJALANAN KE PULAU KARANG (5)

Tentang Batu-Batu Tua di Perkampungan Megalitik Namata

Feature | Sabtu, 11 Januari 2020 - 00:09 WIB

Tentang Batu-Batu Tua di Perkampungan Megalitik Namata
Batu-batu yang diyakini berusia ratusan hingga ribuan tahun dan beberapa benda-benda adat lainnya masih terjaga di kampung megalitik Namata di Pulau Raijua. (HARY B KORIUN/RIAUPOS.CO)

Dan yang terakhir adalah Wowadu Ngallu. Ngallu dalam bahasa Indonesia artinya angin. Sehingga batu ini disebut juga dengan Batu Angin. Dalam kepercayaan orang Sabu Raijua angin memiliki dua sifat yaitu angin jahat dan angin yang baik. Oleh karena itu di atas Wowadu Ngallu inilah para Mone Ama melakukan ritual agar manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan bisa dijauhkan dari angin jahat.

“Dalam perkembangan setelah semuanya selesai maka dibangun pula beberapa Rumah adat sebagai rumah para Mone Ama yang melaksanakan ritual di Namata. Misalnya untuk jabatan Deo Rai, ia memiliki rumah induk yang bernama Banni Deo, dan rumah tinggal bernama Muri Deo,” jelas Nando. Nando juga menjelaskan bahwa semua yang memiliki jabatan sebagai Mone Ama, mendapatkan rumah jabatan dengan nama masing-masing.

***


TENTANG upacara adat dan ritual Hole ini, Nando juga  banyak bercerita dalam beberapa kali pertemuan. Dijelaskannya, Hole merupakan upacara adat  yang sangat populer di kalangan masyarakat Sabu Raijua yang dilakukan secara massal.  Upacara adat ini menjadi sangat populer karena hanya dilakukan satu kali dalam setahun sehingga memikat banyak wisatawan manca negara maupun wisatawan lokal, termasuk orang Sabu Raijua yang selama ini berada di luar daerah untuk turut  serta dalam kemeriahan dan kegembiraan ritual adat tersebut.

“Selain itu, ritual adat Hole mengandung beberapa nilai-nilai yang tertanam dalam kehidupan sosial kemasyarakatan orang Sabu Raijua,antara lain nilai kepercayaan, nilai kesadaran, nilai persatuan dan kesatuan, nilai etika, nilai estetika, nilai kesetiaan serta nilai yuridis,” ujar Fernando yang biasa disapa Nanto itu.

 Ritual adat Hole dilaksanakan sesuai dengan kelender adat masyarakat Sabu Raijua yang telah ditetapkan secara turun temurun oleh nenek moyang orang Sabu Raijua sejak dahulu kala. Kegiatan Adat Hole ini akan dilaksanakan tepat pada War’ru Bangaliwu dalam perhitungan almanak adat atau sekitar  Mei atau Juni dalam perhitungan Kalender Masehi. Pelaksanaan kegiatan Hole akan diatur sesuai dengan kalender adat pada wilayah adat di Kabupaten Sabu Raijua.

Ada 5 wilayah adat di Sabu Raijua, yakni Wilayah Adat Habba yang wilayah administrasinya di Kecamatan Sabu Barat, Wilayah Adat Raijua yang wilayah administrasinya di Kecamatan Raijua, Wilayah Adat Liae yang berada di Kecamatan Sabu Liae, Wilayah Adat Mahara yang terletak di Kecamatan Hawu Mehara, serta Wilayah Adat Dimu yang terletak di Kecamatan Sabu Timur dan Kecamatan Sabu Tengah.

“Saya  ingin fokus menjelaskan pada ritual adat Hole Wilayah Adat Mahara yang di Desa Rame Due , Kecamatan Hawu Mehara,” kata Nando.

Menurut Nando, mengikuti budaya tutur orang Sabu Raijua secara turun-temurun, munculnya upacara adat Hole ketika manusia pertama orang Sabu yang bernama Kika Ga yang konon katanya punya kesaktian pada masa itu, ingin memperluas wilayah Pulau Sabu. Ketika itu Pulau Sabu belum berbentuk seperti saat ini. Pada Masa Kika Ga,  Pulau Sabu hanya berbentuk  tanjung kecil yang dinamakan  Hu Penyoro Mea yang saat ini terletak di Desa Dainao, Kecamatan Sabu Liae.

Atas dasar perluasan wilayah kekuasaan itulah, Kika Ga dengan kesaktiannya pergi ke salah satu Pulau Djawawa --yang saat ini menjadi Kecamatan Raijua. Pulau Djawawa atau Raujua dihuni oleh pejabat adat yang punya kesaktian yang sangat tinggi yaitu  Mone Weo dan Banni Baku.  Dengan kesaktian yang dimiliki oleh Kika Ga,  maka ia pergi secara diam-diam serta berubah wujud menjadi burung agar bisa mengelabui penjaga rumah adat Mone Weo dan Banni Baku, untuk dapat mengambil tanah di kolong rumah adat milik Mone Weo dengan tujuan  menimbun Hu Penyero Mea agar menjadi pulau yang besar seperti Pulau Sabu saat ini.(bersambung)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook