Nenek tua itu menurut Ir memang tak ada laki-laki di rumahnya. Ia tinggal bersama anak dan cucu perempuannya di rumah itu. Selesai mengamankan nenek dan cucu itu tambah Ir, Kasatlantas beserta anggotanya kembali masuk menembus banjir yang airnya cukup deras itu.
Informasi dari warga, di dalam masih Mak Etek Nurdin,78, yang menderita stroke, yang perlu dievakuasi. Ada juga amak Fatimah, 85, yang sudah lumpuh.
"Semua lansia yang tidak bisa jalan itu dievakuasi pak polisi dan anggotanya dengan cara digendong di punggung. Kami sungguh terharu, polisi yang peduli seperti ini," ujar Ir.
Tak selesai sampai disitu, Ir melihat Pak Polisi dengan anggotanya juga mengevakuasi lansia-lansia lain yang berada di Simpang Alai Galombang dan di depan Kejaksaan Negeri Pariaman. Usai evakuasi, anggota polwan mengganti baju lansia tersebut, memberikan teh hangat dan lontong kepada korban banjir itu.
Ada dua jam lebih, jelas Ir, polisi itu bersama anggotanya membantu evakuasi di tengah banjir dan hujan yang tak kunjung henti. Tak terlihat risih di wajah Kasatlantas dan anggotanya dalam mengevakuasi para lansia dan anak-anak.
Aksi heroik Kasatlantas yang pernah tugas di Mentawai ini, mendapat banyak perhatian dari warga. Bahkan foto-foto evakuasi yang dikomandoi AKP Afrino itu banyak beredar di media sosial. Warga yang mengabadikan momen itu dan mengunggahnya di media sosial.
Saat dihubungi Padang Ekspres (riaupos.co Group) soal aksi evakuasinya itu, suami dari Berliana ini menyebutkan apa yang dilakukannya merupakan tugas pokok kepolisian.
Membantu dan mengayomi masyarakat. Sesuai dengan perintah Kapolres Pariaman AKP Riko Junaldy, sebut bapak dari dua anak ini, ia menjadwalkan apel selesai lebih pagi sekita pukul 06.10 wib.
Bersama anggota Satlantas Polres Pariaman, ia berjalan kaki mengitari Kota Pariaman, dimulai dari yang terdekat dari posisi kantornya masuk gang keluar gang.