Jalur Sumbar-Riau Buka Tutup

Sumatera | Rabu, 27 Desember 2023 - 08:51 WIB

Jalur Sumbar-Riau Buka Tutup
Warga setempat dan pengendara melihat kondisi longsor. (SY RIDWAN/RPG)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Sedikitnya terjadi 30 titik longsor menimbun badan jalan Riau-Sumatera Barat (Sumbar) di kawasan Ulu Aie, Nagari Harau, Kecamatan Harau, Kabupaten Limapuluh Kota.  Selain longsor, juga terjadi retakan di badan jalan yang cukup panjang hingga 50 meter.

Akibatnya, akses transportasi dari Riau-Sumbar dan sebaliknya sempat lumpuh total. Pengendara diminta menggunakan jalur alternatif ke Jalan Pekanbaru-Telukkuantan via Kiliranjao menuju Sijunjung, Lintau hingga Payakumbuh. Namun, mulai pukul 20.00 WIB, akses jalan sudah bisa dilakui dengan sistem buka tutup.


‘’Kami infomasikan untuk jalur Sumbar-Riau via Kabupaten Limapuluh Kota pada pukul 20.00 WIB sudah bisa dilalui dengan sistem buka tutup. Tetap bersabar untuk menunggu antrean buka tutup,’’ demikian tulis Instagram Lantas50kota, Selasa (26/12) malam.

Di IG tersebut salah seorang personel Polres Limapuluh Kota Brigadir Teguh Putra memberikan informasi dari Jalur Pendakian 17 Koto Alam sudah bisa dilewati dengan sistem buka tutup mulai pukul 20.00 WIB. ‘’Cuaca masih dalam keadaan hujan. Untuk itu, kami mengimbau kepada pengemudi atau pengendara agar berhati-hati dalam berlalulintas,’’ ujarnya.

Sementara itu Kasat Lantas Polres Limapuluh Kota Iptu A Riadi saat dihubungi Padang Ekspres (RPG) juga menyebutkan, jalan Sumbar-Riau telah bisa dilalui. “Iya sudah bisa dilalui, sekitar pukul 20.00 WIB tadi dengan sistem buka tutup,” ujarnya.

Ia menyarankan kepada pengendara yang melintasi kawasan jalan Sumbar-Riau sebaiknya pagi ini. “Saat ini masih rawan akan longsor di beberapa titik. Bagi pengendara baiknya melintasi besok saja (hari ini, red),” harapnya.

Ia menambahkan kawasan yang buka tutup tersebut tepatnya di kawasan KM 35 yang amblas kemarin pagi. “Lokasi yang diberlakukan buka tutup tersebut, tepatnya di kawasan jalan yang ambas,’’ jelasnya.

Sebelumnya saat siang, Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Limapuluh Kota, Rahmadinol mengatakan pembersihan material cukup memakan waktu. Sebab ada longsor di dua titik. Kemudian jalan Sumbar-Riau juga sempat terendam banjir di Jorong Sopang, Nagari Pangkalan, Kecamatan Pangkalan Koto Baru. ‘’Terpaksa jalan dari dan menuju arah Riau dari Sumatera Barat dialihkan ke Kiliranjao,” ujarnya, Selasa (26/12). 

Usai longsor, terlihat petugas Polres Limapuluh Kota, Kodim 0306/50 Kota, Satbrimob Polda Sumbar serta petugas PLN, TRC BPBD Limapuluh Kota dan alat berat Balai Jalan melakukan pembersihan material longsor. Sejumlah kabel listrik, ikut terputus akibat longsor. 

Kondisi akses jalan yang sama sekali tidak bisa dilewati kendaraan tersebut hingga sore kemarin juga disampaikan Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasat Lantas) Polres Limapuluh Kota, Iptu Abdullah Riadi. “Telah terjadi longsor di Jalan Sumbar-Riau di kawasan Hulu Aie, Kecamatan Harau. Sehingga akses lalu lintas menuju Provinsi Riau dari arah Payakumbuh bisa menggunakan jalan alternatif Payakumbuh-Lintau-Kiliranjao,” imbau Iptu A Riadi, Selasa (26/12) siang. 

Berdasarkan informasi dari sejumlah pengendara, longsor terjadi sejak Subuh. Sehingga sejumlah kendaraan terjebak macet di sepanjang jalan yang rawan longsor tersebut. Selain longsor jalan amblas seperti di salah satu foto Komandan Kodim 0306/50 Kota, Letkol Inf Adri Asmara Yudha, terlihat menganga dan terancam longsor. 

Selain longsor, banjir terjadi di beberapa titik di Kecamatan Pangkalan, Koto Baru, Kapur IX dan Harau. Banjir di Kecamatan Pangkalan terjadi di Nagari Manggilang, Sopang, Nagari Pangkalan dan Gunuang Malintang. Sementara di Kecamatan Kapur IX, Nagari Durian Tinggi dan Nagari Galugua. Serta banjir kembali rendam Nagari Tarantang, Kecamatan Harau. 

Siang kemarin sebelum jalur bisa dilalui dengan sistem buka tutup, Bupati Limapuluh Kota, Safaruddin Datuak Bandaro Rajo juga meminta agar masyarakat yang akan menuju Sumbar dari arah Pekanbaru, sebaiknya melewati jalan alternatif ke Kiliranjao. 

“Seperti disampaikan Kapolres Limapuluh Kota dan Dandim 0306/50 Kota, terdapat sebanyak 30 titik longsor dan juga ada jalan amblas. Selain itu banjir juga kembali terjadi di Kecamatan Harau, Pangkalan Koto Baru dan Kecamatan Kapur IX,” sebut Bupati di lokasi longsor.

Sementara itu, hingga pukul 19.45 WIB pengerjaan pembersihan material longsor oleh Tim SAR Gabungan dihentikan sementara dikarenakan faktor cuaca.

Galugua Terendam
Sementara Nagari, Galugua, Kecamatan Kapur IX, Kabupaten Limapuluh Kota juga terendam banjir. Ketinggian air bervariasi, bahkan di pemukiman yang berada dekat dengan bibir sungai, ketinggian air mencapai setinggi orang dewasa. Hampir semua rumah di Jorong Galugua, Nagari Galugua terendam banjir luapan sungai Batang Kampar

Belum diketahui secara pasti berapa jumlah rumah dan warga yang terdampak. Namun informasi sementara dari salah seorang warga di nagari paling terluar Kabupaten Limapuluh Kota tersebut, seluruh rumah warga, tempat ibadah dan sekolah di Jorong Galugua terendam banjir. “Bahkan Poskesri terendam hingga menggenangi lebih tinggi dari ventilasi udara pintu utama. Artinya air tergenang lebih tinggi dari orang dewasa,” sebut salah seorang warga, Patria, Selasa (26/12). 

Selain Jorong Galugua, Jorong Koto Tangah dan Jorong Tanjuang Jajaran di Nagari Galugua juga tidak luput dari banjir. Hanya saja jorong terparah dilanda banjir akibat luapan Batang Kampar tersebut, Jorong Galugua. 

Informasi banjir lainnya datang dari Nagari Gunuang Malintang dan Nagari Pangkalan,  Kecamatan Pangkalan Koto Baru. Luapan Batang Maek merendam pemukiman warga dan menggenangi masjid di Nagari Gunuang Malintang. 

Sementara di Nagari Pangkalan, Masjid Raya Pangkalan yang berada persis di bibir Sungai Batang Maek, terendam parah dengan ketinggian air di atas satu meter, bahkan lebih.  Sementara di Jorong Sopang, Nagari Pangkalan, air menggenangi jalan Sumbar-Riau hingga ketinggian 50-70 centimeter. Jalur ini sempat tak bisa dilalui. Namun, hingga malam banjir sudah surut dan lalu lintas mulai normal.

Harau Terendam Lagi
Intensitas hujan yang tinggi dan sudah diprediksi sebelumnya, kembali merendam Nagari Tarantang, Harau, Solok Bio-Bio dan Sarilamak, Kecamatan Harau. Pemukiman penduduk hingga lahan pertanian kembali digenangi banjir, Selasa (26/12). 

“Ya, hujan sejak malam (kemarin, red) menyebabkan air Batang Harau, kembali naik hingga merendam pemukiman sejak pagi,” terang Sekretaris Nagari Tarantang, Adi Putra, kemarin. 

Petugas dari Basarnas Pos Limapuluh Kota dipimpin Koordinator Pos, Robi Saputra, kembali evakuasi warga yang terjebak banjir di Nagari Tarantang, Kecamatan Harau, Selasa pagi. “Kita evakuasi satu orang ibu hamil, satu orang balita dan sati orang dewasa,” kata Robi Saputra.

Satu Orang Meninggal Tertimbun Longsor
Longsor yang terjadi di Nagari Koto Alam, Kecamatan Pangkalan mengakibatkan tertimbunnya seorang warga bernama, Danu (40) yang mencoba membersihkan material longsor, hingga longsor susulan terjadi dan menimbun korban.  

Kapolres Limapuluh Kota, AKBP Ricardo Condrat Yusuf di lokasi bencana longsor bersama Bupati Limapuluh Kota, Safaruddin Datuak Bandaro Rajo menjelaskan, korban meninggal yang tertimbun longsor di Jorong Polong Duo, Nagari Koto Alam, terjadi saat korban membantu membersihkan material longsor. 

“Saat bersamaan, terjadi longsor susulan dan menyebabkan korban tertimbun dan meninggal di lokasi kejadian. Masyarakat yang meninggal diketahui warga Batusangkar, Kabupaten Tanah Datar,” terang Kapolres. 

Titik longsor yang cukup banyak, menyebabkan petugas kesulitan untuk melakukan pembersihan segera. Sehingga diprediksi jalan Sumbar-Riau belum akan bisa dilewati hari ini, mengingat banyaknya titik longsor dan besarnya kubikasi material longsor. 

“Saat ini (kemarin sore, red), kami terjebak di Kudo Putiah, Kelok 17. Sebab banyaknya titik longsor sepanjang jalan Sumbar-Riau. Hal ini membuat petugas kesulitan melakukan pembersihan,”terang Kapolsek Pangkalan, AKP Aknopilindo, Selasa (26/12) sore.

Hingga Selasa sore petugas gabungan dari TRC BPBD Limapuluh Kota, Alat berat Balai Jalan, Basarnas, Kodim 0306/50 Kota, Polres Limapuluh Kota dan Satuan Brimob Polda Sumbar, masih berada di kawasan Pendakian 17 dan Nagari Koto Alam. 

“Sulit untuk bisa menembus ke Nagari Pangkalan, sebab titik longsor cukup banyak dan belum bisa dibersihkan,” ucap salah seorang petugas SAR Pos Limapuluh Kota, Selasa (26/12) sore.

Bukaan Pintu Pelimpahan PLTA Ditambah
Curah hujan yang tinggi di hulu waduk PLTA Kota Panjang membuat elevasi waduk naik pagi kemarin. Manajemen Unit Layanan PLTA Kota Panjang pun menambahkan bukaan lima pintu pelimpahan. Hal ini diungkapkan Manajer UL PLTA Kota Panjang Cecep Sofhan Munawar.

‘’Sekitar pukul 14.00 WIB, bukaan lima pintu pelimpahan waduk PLTA Kota Panjang ditambah 60 cm. Yang mana sebelumnya lima pintu pelimpahan sudah dibuka 50 cm. Jadi total bukaan lima pintu pelimpahan waduk PLTA mencapai 110 cm,’’ jelas Cecep Sofhan Munawar.

Sementara Kalaksa BPBD Kabupaten Kampar Agustar melalui Kasi Logistik Edison menyampaikan, setelah ditambah bukaan lima pintu pelimpahan menjadi 1,2 meter membuat kenaikan air sungai Kampar bisa mencapai 50 cm sampai 60 cm.

“Karena itu, pihak BPBD terus menggelar patroli untuk memastikan keselamatan warga yang tinggal di bantaran Sungai Kampar. Juga diimbau kepada pemilik kerambah untuk mengencangkan tali ikatan kerambahnya,” jelas Edison.

Edison menambahkan, pihak BPBD masih mendirikan posko banjir di lapangan Merdeka Bangkinang. Di posko disiagakan perahu piber dan perahu kaleng untuk membantu warga akan terjadi banjir.

SAR Pekanbaru Turunkan 23 Personel  ke Pangkalan
Kantor Search and Rescue (SAR) Pekanbaru menerjunkan 13 personel menuju Pangkalan Koto Baru, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat, Selasa (26/12). Mereka diturunkan untuk membantu penanganan banjir yang sedang terjadi di sana.  Kepala Kantor SAR Pekanbaru Budi Cahyadi memastikan tim tersebut sudah dilepas ke lokasi bencana siang kemarin.

‘’Tim akan bergabung dengan SMC Sumatera Barat untuk melaksanakan evakuasi terhadap korban bencana alam longsor dan banjir di Kelok 17 Koto Alam, Kecamatan Pangkalan Koto Baru, Kabupaten Lima Puluh Kota,’’ kata Budi.

Budi menyebutkan, para penyelamat akan bertugas di sana sebagai kekuatan tambahan untuk mengantisipasi kondisi membahayakan nyawa karena bencana banjir dan longsor. Mereka dilepas sekitar pukul 13.30 WIB dari Pekanbaru.

Tim SAR Pekanbaru ini menurut Budi dilengkapi dengan peralatan lengkap. Mulai dari 1 unit rescue truck, 1 rescue car, dan 2 perahu karet beserta mopel. Tim SAR dari Pekanbaru juga dilengkapi dengan 3 set navigasi, 1 set perlengkapan medis dan evakuasi hingga peralatan mountenaring.(fdl/kom/end/das)

Laporan RPG dan TIM RIAU POS, Limapuluh Kota dan Pekanbaru









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook