AKSES JALAN KE KOTA PASIPENGARAIAN TERPUTUS

Banjir Sambut Tahun Baru

Riau | Senin, 01 Januari 2024 - 12:20 WIB

Banjir Sambut Tahun Baru
Debit air di Jembatan Sungai Batang Lubuh, Pasirpengaraian, semakin naik dan menyebabkan banjir yang merendam sejumlah desa dan kelurahan di Kecamatan Rambah, Kabupaten Rohul,  Ahad (31/12/2023). (BPBD ROHUL UNTUK RIAUPOS.CO)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Hujan deras dan banjir sambut pergantian tahun 2023 ke tahun 2024, Ahad (31/12). Ya, hujan yang terjadi siang kemarin membuat banjir terjadi di sebagian besar wilayah Kota Pekanbaru dan membuat kemacetan. 

Salah satu ruas jalan yang mengalami banjir parah terjadi di Jalan Arifin Achmad Pekanbaru. Pantauan Riau Pos, air yang menggenangi ruas jalan membuat kendaraan roda dua maupun roda empat harus mengantre satu per satu untuk bisa lewat.


Salah seorang warga Jalan HR Soebrantas, H Azwar  mengatakan, banjir yang mengguyur Kota Pekanbaru sejak siang hari membuat sejumlah ruas jalan di Pekanbaru banjir seperti di Jalan HR Soebrantas dan Jalan Arifin Achmad.

“Di ruas Jalan Arifin Achmad banjir membuat kendaraan harus mengantre satu per satu menghindari genangan air. Kalau dipaksakan kendaraan melintas bisa mogok,” kata Azwar kepada Riau Pos, Ahad (31/12).

Dijelaskannya, banjir di Jalan Arifin Achmad kemungkinan disebabkan olah ruas jalan di sisi kiri terlalu rendah sehingga air yang berada di drainase atau parit pinggir jalan melimpah hingga ke badan jalan. Kejadian tersebut rutin terjadi setiap musim hujan melanda Kota Pekanbaru.

“Banjir di Jalan Arifin Achmad ini memang rutin terjadi setiap memasuki hujan. Kalau sudah hujan beberapa jam saja, pasti di sini terjadi banjir. Dampak dari kejadian tersebut membuat kemacetan,” terangnya.

Banjir juga terjadi di Jalan HR Soebrantas tepatnya di depan Rumah Makan (RM) Bareh Solok. Ruas jalan tergenang air hingga menyebabkan kemacetan. “Banjir tidak hanya melanda di Jalan Arifin Achmad Pekanbaru, tetapi juga terjadi di Jalan HR Soebrantas Panam Pekanbaru,” ujarnya.

Tak hanya di dua titik tersebut, warga Pekanbaru yang melintasi Jalan Sembilang Rumbai setelah Jembatan Siak IV juga terjadi banjir yang cukup panjang, Ahad (31/12) malam. Banjir sedalam kurang lebih 40 centimeter tersebut mengakibatkan terjadinya antrean kendaraan roda empat. Sementara sepeda motor roda dua tampak langsung memutar arah demi menghindari banjir tersebut.

Warga sekitar tampak turun ke lokasi banjir yang menggenangi kedua ruas Jalan Sembilang. Menurut warga sekitar, Anto, banjir tersebut baru terjadi pasca hujan yang mengguyur. “Ambil kiri bang, air baru pasang,” ujarnya mengingatkan pengendara mobil.

Beberapa kendaraan juga tampak mogok. Ada pula mobil yang terendam dan tampak memperlambat laju kendaraan akibat kondisi jalan yang berlubang.  Kondisi jalan yang gelap juga memperparah kondisi. Oleh karena itu, warga pun diimbau untuk menghindari jalan tersebut dan memilih jalan alternatif lainnya

Salah seorang pengendara mobil berna Ilham mengaku waswas melintasi jalan tersebut. Terlebih banjirnya terbilang cukup dalam dan bisa menenggelamkan knalpot mobil sedannya. “Nggak menyangka banjirnya cukup dalam dan panjang. Ada sekitar 1 kilometer perjalanan dengan banjir yang harus ditempuh,” ujarnya.

Sementara itu, Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru Muflihun menyebutkan, sebagian wilayah Kota Pekanbaru masih sering berdampak banjir saat musim penghujan seperti sekarang ini. Penanganan banjir tetap menjadi atensi Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru di tahun 2024.

“Selain mengoptimalkan peningkatan infrastruktur jalan. Kami juga tetap prioritaskan penanganan banjir di Kota Pekanbaru tahun 2024. Kita juga mengoptimalkan untuk berkolaborasi dengan pihak terkait dan Pemerintah Provinsi Riau agar ke depan persoalan banjir dapat dituntaskan,” ungkap Muflihun, Ahad (31/12).

Menurutnya, persoalan banjir bukan saja menjadi tanggung jawab Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru. Masyarakat juga punya tanggung jawab mengantisipasi banjir, salah satu contohnya dengan melakukan gotong royong, minimal dengan membersihkan drainase yang ada di tempat tinggalnya masing-masing.

Sebelumnya, Muflihun juga telah meminta OPD terkait untuk melakukan normalisasi sejumlah drainase induk yang kerap mengalami genangan banjir. Seperti di Jalan Soebrantas, Jalan Arifin Ahmad dan sejumlah ruas jalan kota lainnya. Di samping itu juga berkolaboraksi dengan TNI dan Polri serta masyarakat Pekanbaru membersihkan drainase dan menjaga lingkungan tetap bersih.

“Kita lihat persoalan genangan dan banjir di Pekanbaru bukan karena baiknya volume air dari Sungai. Tetapi karena dari drainase yang melupa karena salurannya tidak lancar, tersumbat sampah dan lumpur serta pasir. Ini yang perlu dibersihkan agar tidak meluber ke jalan saat musim hujan,” tambahnya.

Remaja 13 Tahun Terseret Arus
Seorang remaja berusia 13 tahun dikabarkan terseret arus drainase yang merupakan sebuah sungai kecil di Jalan Nuri, Kelurahan Perhentian Marpoyan, Kecamatan Marpoyan Damai, Ahad (31/12) sore. Hingga malam tadi korban yang diketahui bernama Muhamad Ramadhan Riski itu, belum ditemukan.

Laporan hilangnya Muhamad Ramadhan Riski  dibenarkan Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Bery Juana Putra. Korban menurutnya masih dalam pencarian. ‘’Infonya benar, laporannya sampai saat ini (pukul 22.45 WIB), korban masih belum ditemukan. Tim masih melakukan pencarian,’’ sebut Kompol Bery.

Lokasi terakhir kali korban terlihat, yang disebutkan juga di dekat Sungai Kelulut itu, kondisi air sedang dalam dan deras. Kondisi air juga dalam keadaan keruh. Polisi belum merinci penyebab remaja yang merupakan seorang pelajar tersebut sampai hanyut dan menghilang. 

Seorang saksi bernama Dirman Malik melaporkan, sekitar pukul 16.00 WIB, korban terlihat terjatuh ke sungai itu sebelum terseret arus dan menghilang dari permukaan air.

Sementara informasi beredar dari beberapa warga perumahan di sekitar lokasi, korban  terlihat sedang bermain air yang sedang dalam bersama teman-temannya. Genangan air sendiri menutupi jalan hingga permukaan air sungai sama tinggi dengan permukaan air di badan jalan.

Saat tergelincir, korban sempat dijangkau oleh salah seorang temannya. Namun karena arus air deras, korban terlepas dan tidak tertolong. Sementara itu Kepala Kantor Search and Rescue (SAR) Pekanbaru Budi Cahyadi menyebutkan, Tim SAR masih melakukan pencarian terhadap korban. Pihaknya mendapat laporan saat sudah gelap.

‘’Dapat informasi sekitar pukul 19.10 WIB, kita langsung turunkan Tim SAR, terdiri 6 personel dan peralatan. Korban masih dalam pencarian,’’ sebut Budi

Rohul Perpanjang Status Tanggap Darurat Banjir
Di akhir tahun 2023 bencana banjir juga melanda sejumlah kecamatan di Kabupaten Rokan Hulu (Rohul). Kondisi itu terjadi akibat tingginya curah hujan yang mengguyur wilayah Rohul dan perbatasan Kabupaten Padang Lawas (Palas), Provinsi Sumatera Utara (Sumut) sejak Sabtu (30/12) hingga Ahad (31/12) yang membuat meluapnya kembali air Sungai Batang Lubuh Pasirpengaraian. 

Tak hanya merendam ribuan rumah penduduk dan fasilitas umum di desa dan kelurahan yang tersebar di enam kecamatan yakni Rambah, Rambah Hilir, Kepenuhan Hulu, Kepenuhan, Bonai Darussalam dan Rokan IV Koto. 

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rohul pun telah memperpanjang Status Perpanjangan Tanggap Darurat Penanganan Bencana Banjir di Rohul Tahun 2023 yang berlangsung selama 14 (empat belas) hari terhitung sejak tanggal 30 Desember hingga 12 Januari 2024. Penetapan status perpanjangan tanggap darurat penanganan bencana banjir itu, sesuai terbitnya Surat Keputusan Bupati Rohul Nomor: Kpts.100.3.3.2/BPBD/1029/2023, tertanggal 29 Desember 2023.

Bupati Rohul H Sukiman menjawab Riau Pos, Ahad (31/12) membenarkan, dirinya telah menandatangani Surat Keputusan Status Perpanjangan Tanggap Darurat Penanganan Bencana Banjir di Rohul hingga 12 Januari 2024 mendatang.

Dengan penetapan status perpanjangan tanggap darurat penanganan banjir, pemerintah daerah lebih maksimal lagi dalam melakukan penanggulangan dan upaya pengurangan dampak risiko bencana banjir terhadap masyarakat yang rumahnya terendam banjir di Kabupaten Rohul.

Dengan penetapan status tanggap darurat, lanjutnya, segala biaya yang ditimbulkan akibat ditetapkan keputusan Bupati Rohul tersebut dibebankan kepada APBD Rohul Tahun Anggaran 2023, APBD Provinsi Riau Tahun Anggaran 2023 dan APBD Tahun 2023 dan sumber lain yang tidak mengingkat sesuai ketentuan perundang-undangan.

Bupati Rohul dua periode itu mengatakan, bencana banjir yang melanda sejumlah kecamatan di Kabupaten Rohul di ujung akhir tahun 2023 merupakan yang terbesar bila dibandingkan banjir yang terjadi pada akhir tahun 2022 lalu.

Terutama di Kecamatan Rambah, setelah (empat hari kondisi banjir mengalami surut, Ahad (31/12) siang, ribuan rumah penduduk, fasum dan sejumlah titik ruas jalan provinsi kembali terendam akibat meluapnya kembali air Sungai Batang Lubuh Pasirpengaraian yang cukup deras dan cepat naik ke permukaan jalan.

Luapan air Sungai Batang Lubuh kembali merendam badan ruas jalan provinsi jalur dua Tuanku Tambusai di Dusun Nogori, Desa Babussalam, Kecamatan Rambah, dengan ketinggian air rata-rat 20 sentimeter (Cm) hingga 1,2 meter di jalan masuk Kota Pasirpengaraian. Bahkan, rumah warga yang terdampak banjir di Kecamatan Rambah dengan ketinggian rata-rata 50-250 sentimeter (Cm). 

‘’Dari peninjauan banjir di ruas jalan provinsi di Kecamatan Rambah kondisi ruas jalan Tuanku Tambusai hingga petang air semakin bertambah naik. Ditambah lagi hujan deras. Sehingga arus lalulintas dari Jembatan Batang Lubuh Pasirpengarain menuju jalan Tuanku Tambusai terganggu dan tidak bisa ditempuh oleh kendaraan bermotor,’’ ujarnya.

Sebab, kata Bupati, ruas Jalan Tuanku Tambusai yang terendam banjir jaraknya sepanjang lebih kurang 800 meter dari mulai Jembatan Batang Lubuh menuju arah Simpang Tangun Desa Rambah Tengah Utara (RTU) Kecamatan Rambah.

Dengan kondisi badan jalan yang terendam cukup dalam, akses jalan dari Jembatan Batang Lubuh Pasirpengaraian ditutup oleh Satlantas Polres Rohul. Sehingga arus  lalu lintas menuju Kota Pasirpengaraian terpaksa dialihkan pihak kepolisian menuju Jalan Lingkar Km 4  Pasirpengaraian yang juga kondisi badan jalan terendam banjir dengan ketinggian air sekitar 20-30 Cm.

Namun sejumlah titik ruas jalur dua jalan lingkar Km 4 Pasirpengaraian yang terendam banjir, masih bisa dilintasi kendaraan bermotor roda dua dan roda empat dengan arus lalu lintas dijadikan satu arah untuk menuju Komplek Perkantoran Pemda Rohul dan Simpang Kumu Kecamatan Rambah Hilir maupun arah sebaliknya.

Warga yang rumahnya terendam banjir ada yang mengungsi ke Masjid Al Jamik Desa Babussalam maupun ke rumah tetangga dan kerabatnya yang jauh dari jangkauan banjir. Sementara pertokoan dan rumah warga yang berada di tepi jalan provinsi tersebut, sebagian besar air telah masuk dalam ruko. Aktivitas warga Desa Babussalam Lumpuh akibat banjir yang terjadi cukup besar dan air yang sangat deras.

’’Banjir yang terjadi di Kecamatan Rambah pada hari ini (kemarin, red) cukup besar. Kita turut perihatin dan ikut merasakan derita yang dialami masyarakat terutama bagi rumahnya yang terdampak banjir dan bisa beraktivitas. Semoga bencana alam yang terjadi dipenghujung akhir tahun 2023 ini cepat surut,’’ ujarnya.

Orang nomor satu Rohul itu menyebutkan pemerintah daerah melalui BPBD Rohul hadir melayani dan memberikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak banjir, baik yang membutuhkan evakuasi maupun bantuan makanan siap saji atau nasi bungkus yang diberikan langsung kepada warga dilokasi banjir.

‘’Kita imbau masyarakat yang berada di tepi Sungai Batang Lubuh Pasirpengaraian tetap waspada dengan curah hujan yang terjadi hari ini  (kemarin, red ) sangat berpotensi ketinggian air semakin bertambah,’’ katanya.

Dalam pada itu, Kalaksa BPBD Rohul Zuljandri SSi MM saat dikonfirmasi Riau Pos, Ahad (31/12) mengatakan kondisi banjir yang kembali merendam ribuan rumah penduduk di Kecamatan Rambah, sejak pagi hingga malam air masih bertahan.

Luapan air sungai Batang Lubuh Pasirpengaraian itu, merendam ruas jalan desa dan jalan provinsi di 6 kecamatan yakni Rambah, Rambah Hilir, Kepenuhan Hulu, Kepenuhan, Bonai Darussalam, Rokan IV Koto.

‘’Kita dapat informasi dari Pak Camat Rambah Hilir, malam ini (Ahad, red), ruas jalan Simpang Kumu, Desa Rambah, kembali terendam banjir dari pergeseran luapan air Sungai Batang lubuh Pasirpengaraian. Dengan ketinggian air selutut orang dewasa, air semakin naik,’’ ujar pria yang akrab disapa Ijen itu.

Dirinya mengaku belum mendapatkan laporan rumah warga yang terdampak banjir di Kecamatan Rambah Hilir. Karena fokus melayani masyarakat Kecamatan Rambah yang membutuhkan bantuan evakuasi untuk mengurangi resiko bencana banjir.

‘’Hingga malam ini (kemarin, red) kondisi banjir masih merendam rumah penduduk dan ruas jalan provinsi dan jalan kabupaten di 6  kecamatan yang ada di Rohul. Belum ada warga yang mengungsi di tenda BPBD Rohul. Tapi warga memilih bertahan didalam rumah, kalaupun mengungsi ke rumah keluarga dan tetangga,’’ sebutnya.

Dia menambahkan, akses jalan provinsi dari Jembatan Batang Lubuh Pasirpengaraian menuju ruas jalan Tuanku Tambusai masih terputus dan belum bisa dilintasi kendaraan bermotor, akibat banjir. 

Sementara akses jalan provinsi Kota Tengah, Kecamatan Kepenuhan menuju Desa Sontang, Kecamatan Bonai Darussalam hingga batas Duri masih terputus. Banjir masih bertahan di Desa Sontang, Kasang Padang, Desa Bonai. Dengan menyiagakan dua unit perahu dan speedboat di Kecamatan Bonai Darussalam.

Tiga Desa di  Siak Kecil Terendam 
Dalam pada itu, tiga desa yakni Desa Sungai Linau, Muara Dua dan Desa Bandar Jaya Kecamatan Siak Kecil teredam banjir akibat tingginya curah hujan yang terjadi dalam beberapa pekan belakangan ini.

Merasa prihatin dengan kondisi masyarakat terdampak banjir Wakil Bupati Dr H Bagus Santoso meninjau langsung lokasi bencana dan warga terdampak banjir di Desa Muara Dua, Sabtu (30/12).

Dengan menaiki perahu karet serta menempuh genangan banjir, Wabup selain melakukan peninjauan lokasi dan masyarakat terdampak banjir,  juga membawa bantuan pangan untuk dibagikan kepada masyarakat terdampak banjir.

Di hadapan masyarakat yang menyambut kehadirannya, Wabup yang bergelar Datuk Seri Timbalan Setia Amanah tersebut, menyampaikan salam dari Bupati Bengkalis Kasmarni yang turut prihatin dan memberikan semangat serta motivasi bagi warga yang terdampak banjir. 

“Semua ini kuasa Tuhan yang telah menjadikan bumi ini turun temurun dan di setiap titik lokasi kami, yakin masyarakat sudah memahami untuk bersama-sama kita jaga dan merawatnya,” ujar Wabup.

Wabup berkeliling bersama dengan perangkat daerah di bawah kepemimpinan KBS yakni BPBD, Dinas Ketahanan Pangan dan Dinas Sosial serta unsur-unsur lainnya, ada TNI-Polri, ada PT Pertamina RU II Sungai Pakning dan ada PT Bumi Siak Pusako. Juga dari PUPR untuk membantu serta memantau masyarakat terdampak banjir, sembari mencarikan solusi guna mengurai penyebab banjir dan mendesak semua pihak untuk segera membantu.

Dikatakan Bagus, dirinya ingin melihat secara langsung apa penyebab banjir ini. Apakah karena ada yang tersumbatnya aliran parit-parit yang ada di desa ini atau di Sungai Siak Kecil-nya, dan akan diletakan, sehingga memang harus mendapat gerakan langsung seperti pengerukan, pembersihan dan pelebaran sungai.

“Alhamdulillah, tahun ini bupati kita sudah mendatangkan dan membeli alat berat ampiby, nanti tinggal PUPR secara tekhnis untuk bisa mendatangkan alat tersebut untuk membersih aliran Sungai Siak Kecil sepanjang 159 Km yang sudah dipenuhi berbagai tumbuhan seperti bakung, umpai dan lain sebagainya,” ujar Bagus.

Ia menyebutkan, Bupati Bengkalis langsung memerintahkan Dinas Sosial dan Dinas Ketahanan Pangan untuk membantu kebutuhan pangan masyarakat yang telah terdampak banjir. Jadi semua kebutuhan dari 165 KK di Desa Muara Dua, 30 KK Desa Bandar Jaya dan 245 KK Desa Sungai Linau yang terdampak banjir akan tercukupi.

“Selain dari Pemkab, juga  dari PT Pertamina RU II Sungai Pakning juga ada memberikan bantuan sembako. Untuk itu, terkait tekhnis pembagiannya apakah diantar atau dijemput, saya serahkan kepada Camat Siak Kecil untuk berunding dengan kepala sesa di tiga desa yang terdampak banjir ini. Yang terpenting bagaimana bantuan ini dapat dinikmati oleh semua KK yang terkena banjir,” ujar Wabup.

Usai melakukan peninjauan bersama seluruh unsur, dengan menggunakan speedboad karet BPBD dan sampan-sampan masyarakat, Wabup juga menjelaskan bahwa telah didapatkan beberapa solusi yang harus segera ditindak lanjuti. 

“Seperti tadi kita sudah menghubungi Kementerian PU khususnya BWSS II Riau, dan Insya Allah mereka akan segera menurunkan bantuan dan menunggu surat dari kita Pemerintah Kabupaten Bengkalis,” ujarnya.

Solusi lainnya kata Wabup lagi, yakni adanya beberapa kanal yang memang harus ditutup, agar tidak menggenangi perkampungan warga.

“Jadi tadi sudah kami pantau dan rencana aksi yang perlu segera kita lakukan adalah membuat sekat parit di beberapa titik lokasi untuk menutup akses air masuk ke perkampungan warga. Dan kami juga sudah berkomunikasi dengan PT BSP, dalam waktu dekat mereka akan bantu membuatkan sekat parit tersebut, dan juga dari PU serta BPBD bersama TNI-Polri bersama masyarakat juga akan bergotong royong untuk membuatkan sekat parit di titik lainnya,” ujar Bagus.

Kepada masyarakat Wabup meminta tetap semangat dan setap sabar.  Inilah negeri yang memang harus diterima dan disyukuri. Pemerintah akan selalu hadir. “Negeri ini Insya Allah secara bertahap dari infrastrukturnya dan dari ekonominya akan terus bangkit bersama masyarakat,” harapnya.(ilo/azr/epp/ksm/dof/end)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook