APBN Surplus Rp128,5 T, Penerimaan Pajak Rp432 T dan Transfer Daerah Minus

Ekonomi-Bisnis | Minggu, 23 April 2023 - 00:10 WIB

APBN Surplus Rp128,5 T, Penerimaan Pajak Rp432 T dan Transfer Daerah Minus
Menkeu Sri Mulyani. (JAWAPOS.COM)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) kembali mencatatkan surplus. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan, APBN per April 2023 mencatat surplus Rp128,5 triliun atau 0,61 persen PDB.

Ani, sapaan Menkeu, memerinci, surplus itu bersumber dari pendapatan negara Rp647,2 triliun yang lebih besar daripada belanja negara yang mencapai Rp518,7 triliun.


’’APBN pada Maret masih mencatatkan surplus ditopang kinerja belanja dalam tren yang baik dan pendapatan yang masih kuat,’’ ujarnya.

Dia melanjutkan, surplus itu tergolong cukup besar. Sebab, jika dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu, surplus APBN hanya mencapai Rp11,1 triliun atau 0,06 persen dari PDB.

Dari sisi belanja, realisasi Rp518,7 triliun pada Maret tercatat tumbuh 5,7 persen dibandingkan periode sama tahun lalu yang mencapai Rp490,7 triliun. Menkeu menyebutkan, belanja pemerintah pusat telah terealisasi sebesar Rp347,3 triliun (tumbuh 15,5 persen YoY) dan transfer ke daerah senilai Rp171,4 triliun (minus 2,9 persen YoY).

’’Penurunan transfer ke daerah disebabkan persyaratan dana alokasi umum (DAU) yang sedang dilakukan pemerintah daerah,” imbuh bendahara negara tersebut.

Sementara itu, sisi pendapatan negara terbilang masih kuat karena tecermin dari peningkatan signifikan 29 persen (YoY). Yakni, dari Rp501,8 triliun menjadi Rp647,2 triliun.

Capaian itu berasal dari penerimaan perpajakan yang sebesar Rp504,5 triliun atau melonjak 25,4 persen (YoY) serta penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp142,7 triliun atau naik 43,7 persen (YoY).

Penerimaan perpajakan terdiri atas penerimaan pajak sebesar Rp432,2 triliun atau 33,8 persen (YoY) serta kepabeanan dan cukai Rp72,2 triliun atau turun 8,9 persen dibanding tahun lalu periode yang sama.

Untuk penerimaan pajak, Ani menyebutkan bahwa kinerja pada awal tahun ini terbilang baik. Hingga Maret 2023, penerimaan pajak tercatat mencapai Rp432,25 triliun atau telah mencapai 25,16 persen dari target sebesar Rp1.718 triliun. Angka itu naik 33,78 persen.

’’Ini cukup bagus karena tiga bulan dalam hal ini sesuai (target, Red),” imbuh mantan direktur pelaksana Bank Dunia tersebut.

Sejalan dengan itu, Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Febrio Kacaribu optimistis pada pertumbuhan ekonomi ke depan. Pada kuartal I 2023, Kemenkeu memproyeksi pertumbuhan ekonomi sebesar 5 persen.

Proyeksi itu didasarkan pada seluruh leading indikator yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi Indonesia masih cukup kuat, terutama didominasi permintaan domestik yang sama kuatnya.

’’Dilihat dari inflasi juga berhasil dikelola dengan baik, terutama inflasi inti dan inflasi pangan. Pencapaian itu sangat penting menuju Lebaran,” imbuhnya.

Sumber: Jawapos.com

Editor: Eka G Putra









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook