Air Kedaluwarsa Dibuang ke TPS

Dumai | Selasa, 14 Januari 2020 - 11:25 WIB

Air Kedaluwarsa Dibuang ke TPS
SAMPAH AIR MINUM: Pemulung memungut sampah air minum yang kedaluwarsa di TPS Jalan Datuk Laksamana, Senin (13/1/2020). ( hasanal bulkiah/riau pos )

DUMAI (RIAUPOS.CO) -- Tempat pembuangan sampah (TPS) sementara di Jalan Datuk Laksamana dipenuhi sampah-sampah minum kedaluwarsa yang diduga berasal dari kapal-kapal yang lego jangkar di perairan Dumai

Sampah tersebut merupakan air minum paket yang sudah kedaluwarsa. Parahnya paket minuman air bersih yang sudah kedaluwarsa itu diambil para pemulung yang sedang mencari sampah-sampah yang memiliki nilai jual. Kejadian ini terjadi, Senin (13/1).


"Hampir setiap hari kami temukan ini, ini kami ambil, kan air bersih tidak membahayakan," ujar salah seorang pemulung bernama Reno (47).

Ia mengatakan sekitar pukul 10.00 WIB, Senin (13/1) sampah produk minuman air paketan itu dibuang orang yang menggunakan mobil. "Kata mereka dari kapal, kami juga tidak tahu pasti, yang jelas ini kami ambil dulu, mana tahu bisa dijual lagi" sebutnya.

Kabid Sampah dan Limbah B3 Dinas LHK Kota Dumai Dimas mengatakan, sampah-sampah itu tidak masuk dalam kategori limbah B3, namun seharusnya tidak boleh dibuang langsung ke TPS warga, pasalnya takut disalahgunakan oleh warga yang memungut. "Setelah kami cek, itu sampah minuman paket air bersih yang disediakan untuk kapal sekoci atau kapal darurat yang memang disiapkan kapal-kapal besar untuk persediaan makanan dan minuman ketika terjadi kondisi darurat," tuturnya.

Ia mengatakan kendati tidak berbahaya, namun jika dikonsumsi masyarakat akan berdampak, karena sudah kedaluwarsa. "Jadi kami imbau kepada para agen dan pengusaha kapal, berkoordinasi dengan kami jika mau membuang sampah makanan dan minuman yang sudah kedaluwarsa, sehingga bisa kami langsung buang ke TPA untuk dimusnahkan," tuturnya.

Dimas sangat menyayangkan sikap oknum yang tidak tertanggung jawab yang membuang sampah tersebut. "Akan kami tindak lanjuti agar tidak ada lagi oknum yang melakukan hal yang sama, karena jika disalahgunakan masyarakat akan berdampak negatif," tutupnya.(ade)


Laporan : Hasanal Buliah









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook