Dalam bukunya, Roughol menceritakan bahwa sejak kecil dirinya ditinggal sang ibu. Setelah itu, dia harus hidup dengan ayahnya yang seorang pemabuk. Roughol mulai terjun meminta-minta pada usia sekitar 20 tahun setelah dipecat dari pekerjaannya sebagai seorang pelayan.
Meski masih hidup di jalanan, kini Roughol selalu membawa smartphone untuk bisa terus berkomunikasi dengan penggemarnya yang telah berteman di akun Facebook miliknya. Hidupnya juga tidak lagi susah maupun kesepian. Sebab, dia kerap bertemu dengan para penggemarnya di jalanan. Mereka biasanya memberinya secangkir kopi hingga mengajaknya makan di restoran.
’’Orang-orang dari berbagai tempat menulis pada saya (di Facebook, Red) dan saya diberhentikan setiap hari oleh orang yang telah membaca buku saya,’’ katanya. (AFP/eko)