PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Keberadaan pasar yang aman dan nyaman serta didukung dengan fasilitas yang memadai sangat didambakan masyarakat Kota Pekanbaru saat ini, begitu juga pedagangnya. Ini tentu menjadi tanggungjawab Pemko untuk merealisasikannya.
Disampaikan Anggota DPRD Kota Pekanbaru H Fathullah SH MH, ada beberapa pasar milik Pemko Pekanbaru, kini kondisinya sangat memprihatinkan. Mulai tidak jelas pembangunannya begitu juga pengembangannya, hingga bangunan pasar yang sudah dibangun pun dilanjutkan terkesan tidak lagi terurus. Seperti halnya Pasar Sail, Pasar Cik Puan, Pasar Induk serta Pasar Bawah Pekanbaru.
Terhadap sejumlah pasar ini, Fathullah menyinggung penyelesaian untuk pasar bawah, padahal sudah jelas pemenangnya. Namun proses lanjutannya digantung tak bertali oleh Pemko, cenderung mencari-cari kesalahan dalam proses lelang yang sudah usai tanpa ada kesalahan, dan sudah jelas pula pemenang tendernya yakni PT Ali Akbar Sejahtera dan sudah pula ditetapkan oleh pemerintah sebelumnya.
Sejak proses lelang yang sudah menetapkan pemenangnya, lebih kurang sudah 7 bulan, kontrak kerja sama Pasar Bawah antara PT Ali Akbar Sejahtera dengan Pemko, tak kunjung ditandatangani Pj Wali Kota Pekanbaru.
"Saya secara pribadi, tak sesuai dengan langkah yang dilakukan Pemko Pekanbaru sekarang. Kan pemenangnya sudah ada. Lebih cepat kan lebih bagus, tujuannya agar kondusifitas pedagang terjaga, jangan mencari-cari kesalahan proses, penyelenggaranya Pemko semua itu, malu kita. Rusak iklim investasi jika ini tidak bisa disegerakan," kata Fathullah.
Diakuinya, saat ini masyarakat sudah sangat menginginkan agar Pasar Bawah ini renovasi. Dengan begitu, konsep yang dicanangkan bahwa Pasar Bawah memang menjadi pasar wisata bagi masyarakat dan pendatang, benar-benar terealisasi. Apalagi pembangunan atau renovasi pasar bawah itu bersifat investasi, artinya semua biaya ditanggung investor bukan melalui APBD.
Apalagi Bulan Ramadan sudah semakin dekat. Artinya, pedagang di pasar tersebut bisa terakomodir, sesuai dengan keinginan semua pihak.
"Artinya, kita minta Pasar Bawah ini harus jelas statusnya sebelum Bulan Ramadan. Kalau seperti sekarang kan, berarti perlu kita pertanyakan. Kondisi ini terjadi karena Pj Wako belum setuju kalau Pasar Bawah ini direnovasi menjadi lebih baik. Saya pastikan tanggapan masyarakat seperti itu," paparnya.
Karena sudah terlalu lama tak ada kepastian, Fathullah meminta agar Pj Wali Kota Muflihun segera menandatangani kontrak Pasar Bawah. Sebab, tidak ada yang ditunggu. Apalagi proses lelang secara hukum yang disiapkan Pemko Pekanbaru, tidak ada yang terlanggar.
"Proses lelang selesai melalui prosedur dan mekanisme yang ditetapkan Pemko. Apa yang dilanggar, kan tak ada. Jangan nanti seolah-olah ada preseden buruk. Apalagi pemenang tender sudah siap melakukan renovasi, anggarannya sudah siap semua. Mengapa ditahan-tahan lagi pembangunan pasar bawah ini. Selesaikan saja, dan bisa fokus mengurus pembangunan pasar lain, seperti pasar induk, pasar cik puan, dan pasar-pasar lainnya," tanya Fathullah heran.
Fathullah juga tidak menginginkan, ada persepsi buruk dengan kejadian Pasar Bawah ini. Bahwa dengan kondisi ini, investor lain bisa takut menanamkan investasinya di Kota Pekanbaru. Apalagi melihat yang dialami PT Ali Akbar Sejahtera yang sudah menang. Lalu dipermasalahkan, yang sebenarnya akibat ulah oknum yang tidak bertanggung jawab.
"Pj Wako kita minta hati-hati mendengar masukan dari pihak lain. Nanti Pj juga yang malu. Seperti halnya Pasar Induk, kan pihak ketiganya sudah takut. Jangan sampai terjadi," sarannya.
DPRD Pekanbaru secara lembaga sejak awal, sudah mendukung pembangunan Pasar Bawah, karena dinilai, tak melanggar aturan. Sudah pula memberikan rekomendasi untuk dilanjutkan.
"Pasar Bawah ini ikon Kota Bertuah. Siapapun pejabat di Indonesia ini, sudah dipastikan pernah ke Pasar Bawah. Termasuk Presiden Jokowi kemarin. Makanya, dengan kondisi sekarang, jangan membuat malu diri sendiri," harap legislator dua periode ini lagi.
Begitu juga dengan kelanjutan pasar induk, dikatakan Fathullah pun tak kunjung ada progres. "Kita minta Pemko agar masalah administrasi dan regulasi kelanjutan pembangunan pasar induk agar apa yang direncanakan dari pasar induk itu dapat terwujud," harapnya.
Tidak hanya itu, Fathullah juga meminta kepada Pemko agar membuka peluang untuk pembangunan pasar-pasar yang lain. "Jika tidak ada anggaran di APBD untuk membangun, harusnya menggandeng investor untuk membangun, dan dibuat aturan yang jelas agar tidak memberatkan pedagang, namun tetap mmberikan keuntungan bagi Pemko. Dan Pemko harus memikirkan nasib seluruh pedagang yang ada," ungkapnya.
Laporan: Agustiar (Pekanbaru)
Editor: Rinaldi