JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan Badan Litbang dan Inovasi (P3HH-BLI) KLHK pada tahun 2019 kembali mengukir prestasi dengan meraih penghargaan Prayoga Sala dari Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemeristekdikti) berdasarkan Keputusan Menristekdikti Nomor 214/M/KPT/2019 tentang Penerima Anugerah Iptek dan Inovasi 2019.
Penghargaan diberikan langsung oleh Direktur Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan, Muhammad Dimyati mewakili Menristekdikti, dan diterima oleh Kepala P3HH-BLI Dwi Sudharto, pada ajang malam puncak Anugerah Iptek dan Inovasi Tahun 2019 di Denpasar, Rabu (27/8) lalu.
"Penghargaan Anugerah Prayoga Sala ini, akan terus memotivasi P3HH-BLI untuk dapat terus berkembang menjadi lembaga penelitian yang selalu meningkatkan inovasi dalam melakukan riset dan pengembangan serta inovasi untuk mencapai cita-cita lembaga yaitu menjadi lembaga yang mendunia dan memasyarakat serta bermanfaat bagi umat," ujar Dwi Sudharto.
Prayoga Sala merupakan anugerah yang diberikan kepada Lembaga Litbang atas prestasi pelaksanaan litbang Iptek dan inovasi yang berhasil, hingga dapat menciptakan nilai tambah, baik dalam bentuk komersil, ekonomi maupun sosial budaya.
Dwi Sudharto menjelaskan P3HH-BLI menjadi tiga besar lembaga litbang yang menerima penghargaan Prayoga Sala bersama dua lembaga lainnya yaitu Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan – Kementerian Kelautan dan Perikanan (BRPBAP3) Maros (sebagai peringkat pertama) dan Balai Penelitian Teknologi Bahan Alam – LIPI (sebagai peringkat kedua).
Kegiatan penganugerahan ini merupakan rangkaian peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Harteknas) 2019 yang diselenggarakan oleh Kementerian Ristek Dikti.
Sebelumnya dalam arahannya, Menristekdikti Muhammad Nasir menyampaikan agar kita bekerja keras untuk menghadapi era Revolusi Industri 4.0 untuk semakin memantapkan dan memberikan sumbangan nyata untuk kemajuan industri, untuk kesejahteraan rakyat. Peneliti dan perekayasa memiliki peran penting untuk menghasilkan produk riset yang lebih efisien, terstruktur, dan membangkitkan industri nasional.
“Momentum Harteknas 2019 harus dijadikan pijakan kokoh membangun bangsa, membangun riset, mendorong inovasi-inovasi baru, startup-startup baru yang muara akhirnya untuk peningkatan kesejahteraan rakyat Indonesia. Serta diharapkan para penerima penghargaan dapat menularkan pada orang lain ataupun pada lembaga lain” tutur M Nasir. (rls/yus)