PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Pemerintah Pusat melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memberikan bantuan helikopter untuk penanganan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Provinsi Riau. Saat ini, sudah enam helikopter yang berada di Riau.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau M Edy Afrizal mengatakan, pihaknya baru saja kembali mendapatkan bantuan helikopter untuk pemantauan karhutla di kabupaten kota se-Riau. “Kami baru saja mendapat penambahan satu unit lagi helikopter patroli dari BNPB,” kata M Edy Afrizal, Rabu (31/5).
Lebih lanjut dikatakannya, dengan adanya penambahan satu unit helikopter patroli tersebut, maka total ada tiga unit helikopter patroli karhutla yang stand by di Provinsi Riau. Satu dari tiga helikopter itu merupakan bantuan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
“Selain tiga unit helikopter patroli, juga ada tiga unit helikopter water bombing, semua bantuan dari BNPB. Dari tiga unit, satu unit helikopter water bombing dalam perbaikan,” ujarnya.
Edy Afrizal mengatakan, enam unit helikopter patroli bantuan BNPB dan KLHK akan mempermudah Satuan Tugas (Satgas) Udara Karhutla Riau melakukan pemantauan maupun pemadaman kebakaran di wilayah Riau.
“Kita menyampaikan terima kasih kepada pemerintah pusat melalui BNPB dan KLHK yang memberikan dukungan penuh terhadap pencegahan dan penanggulangan bencana kebakaran di Riau,” sebutnya.
Hingga saat ini, karhutla masih terjadi di Rokan Hilir. Pihak kepolisian memperkirakan 14 hektare lahan yang terletak di wilayah Kecamatan Kubu dan Kecamatan Pasir Limau Kapas (Palika), Rokan Hilir (Rohil) mengalami kebakaran hebat. Personel Polres Rohil bersama tim gabungan turun ke lapangan melakukan pemadaman serta pendinginan api sejak Selasa (30/5) .
“Terdapat 107 personel yang turun. Mulai dari Polres Rohil, Polsek Kubu, Yon B Brimobda Riau, TNI, dari Kepenghuluan, Manggala Agni, DLHK, Masyarat Peduli Api (MPA) serta warga,” kata Kapolres Rohil AKBP Andrian Pramudianto SH SIKMSi melalui Kasi Humas AKP Juliandi SH, Rabu (31/5).
Juliandi menjelaskan, 14 hektare lahan yang terbakar ini diketahui atas nama Nurmisfan (seorang warga Batu Bara, Sumatera Utara), Amat (warga Batu Bara, Sumatera Utara), Luffi (warga Kubu Babussalam), Syaiful (warga Kubu Babussalam), Muis (warga Kubu Babussalam), dan Romi (warga Kubu).
Tak hanya itu terang Juliandi, di tempat berbeda juga dikerahkan puluhan personel gabungan guna pemadaman lahan terbakar sekitar 4 hektare milik warga bernama Leman , Harmono yang berada di daerah Darus Sofa Dusun Darul Ihsan, Panipahan Laut, Kecamatan Pasir Limau Kapas (Palika).
“Personel tim gabungan telah melakukan pemadaman dan pendinginan api yang membakar lahan milik masyarakat di daerah Kecamatan Kubu dan Kecamatan Palika. Luasnya mencapai 18 hektare. Lahan tersebut merupakan lahan sawit, kondisi gambut, dan semak belukar yang telah kering karena baru selesai disemprot atau dipestisida,” kata Juliandi.
Ia menerangkan kegiatan pemadaman cukup alot karena kondisi di lapangan dengan medan yang sulit untuk dijangkau dengan cepat. Selain itu minimnya sumber air untuk pemadaman. Akibatnya pemadaman berjalan dengan keterbatasan yang dihadapi di lapangan. Belum lagi di bawah cuaca yang panas serta lingkungan dari areal yang terbakar meningkatkan hawa panas yang terjadi.
“Jarak tempuh yang dihadapi tim juga cukup jauh. Alhamdulillah, sejauh ini titik api sudah berhasil dipadamkan, tinggal asap. Namun tidak tertutup kemungkinan kembali timbul api karena pengaruh angin karena itu pengawasan terus dilakukan,” kata Juliandi.(sol/fad)