(RIAUPOS.CO) -- Semua orang mempunyai tugas dibidangnya masing-masing. Tidak terkecuali sosok ketua Komisi I DPRD Kuansing, Jefri Antoni ST. Dua periode menjabat sebagai anggota DPRD Kuansing, telah menjadikan putra Pangean ini sebagai tumpuan harapan bagi masyarakat.
Baginya, duduk di lembaga terhormat ini merupakan sebuah tantangan yang penuh tanggungjawab. Selain tanggungjawab terhadap masyarakat, beliau juga dituntut bisa mempertanggungjawabkannya di hadapan Tuhan Yang Maha Esa.
"Ini memang sudah tanggungjawab kami. Dan apa yang sudah kami lakukan akan kami pertanggungjawabkan. Tugas kami adalah mengesahkan dan mengawasi kebijakan pemerintah. Kami berharap, apa yang kami lakukan demi masyarakat banyak bisa menjadi ladang amal jariah nantinya," kata Jefri Antoni
Selain tempat menyampaikan aspirasi terkait pembangunan dan infrastruktur jalan di Daerah Pemilihan (Dapil), Anto (sapaan akrab Jefri Antoni) juga selalu menerima aspirasi dari tokoh adat dan tokoh agama.
Belum lama ini, ayah dari Bunga Citra Kirana dan Zahwa Dwi Kirana ini juga sedang memperjuangkan Panti Asuhan Darussalam yang berada di Dusun Penghijauan Desa Pasar Baru, Kecamatan Pangean.
Sebab, dengan kondisi yang ada saat ini, bangunan tersebut tidak cukup untuk menampung jumlah penghuni panti. Makanya, Jefri mengusulkan kepada pemerintah daerah untuk membantu rahabilitas bangun tersebut.
"Kalau bisa, kami minta ditingkatkan. Ini salah satu aspirasi yang disampaikan masyarakat saat reses, dan Insyaallah akan kita perjuangkan supaya Panti Asuhan bisa dibangun bertingkat," ujar Jefri Antoni.
Ketua Komisi I DPRD Kuansing, Jefri Antoni ST
Jefri berharap pemerintah daerah bisa mengucurkan dana hibah untuk pembangunan gedung bertingkat untuk Panti Asuhan Darussalam di Kecamatan Pangean. Apalagi di Kecamatan Pangean hanya ini satu-satunya Panti Asuhan yang ada dan perlu mendapatkan perhatian.
"Saya sudah sering kesini dan kemarin pihak Panti menyampaikan kalau tempat belajar anak-anak itu sudah sempit, tempat tidur juga hanya dibatasi dengan sekat, maka mereka menginginkan perhatian dari pemerintah," kata politisi Partai Demokrat ini.
Jefri berharap, ini menjadi skala prioritas nantinya oleh pemerintah untuk melakukan pembangunan terhadap panti asuhan yang memang hanya ada satu-satunya di Kecamatan Pangean.
Selain mengasuh anak-anak di Panti, kata Jefri, Panti Asuhan ini juga mengasuh anak-anak yang berada di luar panti terutama yang tinggal dengan warga setempat.
Bukan itu saja, putra kelahiran Koto Pangean ini juga sering menyoroti terkait pelayanan masyarakat banyak. Sebut saja persoalan kurangnya tenaga medis terutama dokter yang ada di Puskesmas.
"Ini sudah menjadi persoalan menahun di Kuansing. Setiap masyarakat akan menjalani pengobatan, selalu mengeluhkan tidak adanya dokter di Puskesmas. Saya menyarankan ke dinas terkait supaya posisi jabatan Kepala UPTD Kesehatan di Puskesmas yang ada di Kabupaten Kuansing diisi oleh tenaga dokter," kata Jefri Antoni.
Dengan cara seperti itu, Jefri Antoni yakin tidak ada lagi kekosongan tenaga dokter. Sehingga pelayanan terhadap masyarakat menjadi maksimal.
Jefri yang dekat dengan seluruh awak media ini mencontohkan kasus-kasus yang terjadi selama ini. Di Kecamatan Pucuk Rantau dan Pangean misalnya, tahun lalu, pelayanan untuk masyarakat umum terganggu.
Jefri Antoni foto bersama dengan keluarga
"Nah, apalagi dalam kondisi sekarang ini dengan merebaknya isu penularan virus Covid-19. Dinas terkait seharusnya sudah mengantisivasi sejak dini. Sehingga, ketika masyarakat merasakan gejala, mereka langsung mendatangi Puskesmas," kata Jefri Antoni.
Selain itu, dinas Kesehatan harus memberikan pelatihan kepada tenaga kesehatan di Puskesmas sehingga tenaga Puskesmas bisa melakukan sosialisasi kepada masyarakat bagaimana cara yang tepat dalam memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19 tersebut.
"Puskesmas ini ujung tombak dari sehat atau tidaknya masyarakat Kuansing ini. Dari puskesmas ini lah taunya bagaimana kondisi masyarakat terutama yang ekonominya menengah kebawah. Sebab mereka bersentuhan langsung dengan masyarakat desa," terang Jefri Antoni.
Data Dinas Kesehatan Kuansing beberapa bulan lalu, dari jumlah 25 Puskesmas yang tersebar diseluruh Kecamatan di Kabupaten Kuansing,14 diantaranya merupakan Puskesmas Rawat Inap dan 11 merupakan Puskesmas Rawat Jalan.
Sesuai Permenkes nomor 75 Tahun 2014 tentang pusat kesehatan masyarakat, ditegaskan Puskesmas Rawat Inap wajib memiliki 2 tenaga dokter umum dan satu tenaga dokter gigi. Untuk Puskesmas Rawat Jalan itu wajib memiliki 1 dokter umum dan satu dokter gigi.
"Kami di dewan akan terus mengawal pemerintah supaya kebijakan yang dilakukan pemerintah benar-benar tepat sasaran. Bukan saja soal pelayanaan, tapi juga terkait pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Kuansing," tutup suami Fenti Andriani ini. (adv)