JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim (PPI), Ruandha Agung Sugardiman, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Inovasi LHK, Agus Justianto bersama Delegasi Republik Indonesia (Delri), menghadiri High Level Event Nature-Based Solutions (NBS), di Ruang ECOSOC Chamber, New York, Minggu (22 September 2019). Delegasi RI juga terdiri dari Kepala Biro Kerjasama Luar Negeri (KLN) KLHK, Direktur Pembangunan Ekonomi dan Lingkungan Hidup Kemenlu, dan wakil dari Perutusan Tetap Republik Indonesia (PTRI) New York.
Pada sesi diskusi, Delri mendapat sejumlah pertanyaan diantaranya mengenai penurunan deforestasi dan keberhasilan melindungi hutan di Indonesia. Terkait hal ini, Ruandha menjelaskan serangkaian corrective measures yang dilakukan Pemerintah Indonesia.
Langkah dan kebijakan yang diambil pemerintah Indonesia yaitu moratorium pemberian izin baru pada hutan alam primer dan lahan gambut, penegakan hukum, serta peningkatan akses masyarakat lokal atas lahan hutan, baik akses mengelola maupun akses kepemilikan.
“Perkembangan di lapangan sejauh ini menggembirakan, dan masih bisa dilakukan upaya lebih jauh reduksi emisi dengan mencakup elemen baru seperti faktor tanah gambut, mangrove, lautan, dan sebagainya, disamping telah resminya Indonesian Environment Fund atau Badan Pengelolan Dana Lingkungan Hidup,” ujar Ruandha, yang disambut pujian fasilitator pertemuan Dr. David Nabarro atas komitmen Indonesia dengan menyatakan “We can do more!”.
Pada UNREDD side event, Delri menyampaikan implementasi REDD+ termasuk instrumennya yang menjadi guidance implementasi sebagai bagian dari Nature Based Solution untuk pengendalian perubahan iklim. Delri juga menyampaikan implementasi NDC dengan penekanan pada sektor kehutanan khususnya capaian Indonesia dalam pengurangan deforestasi yang signifikan. Pada kesempatan tersebut, Wakil Menteri Iklim dan Lingkungan Norwegia mengapresiasi kemajuan implementasi REDD+ di Indonesia.
Opening Ceremony (Pembukaan) United Nation Climate Action Summit 2019 dilakukan pada hari Senin, 23 September 2019 di UN Headquarter, New York, Amerika Serikat dan dihadiri Wakil Presiden RI namun sidang-sidang sudah dimulai sejak hari Minggu.(Adv)