JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Berbagai upaya dilakukan pemerintah dalam rangka kampanye pengendalian perubahan iklim. Yang terbaru, pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hukum dan Kehutanan (KLHK) bakal melakukan pemutaran film bertema lingkungan hidup yang bertajuk ‘Semesta’. Film yang digarap Tanakhir Film PT Talamedia ini telah selesai digarap dan siap untuk ditayangkan awal tahun depan.
Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim KLHK, Ruandha Agung Sugardiman menyatakan, film ini dibuat dalam rangka kampanye pengendalian perubahan iklim. Film berdurasi 90 menit ini dihasilkan dari inisiatif Menteri LHK, Siti Nurbaya Bakar dengan duta besar Uni Eropa (EU) di Jakarta, melalui kerja sama proyek “Support to Indonesia’s Climate Change Response” yang dilaksanakan oleh GIZ.
“Film ‘Semesta’ ini menggambarkan local values, nilai-nilai sosial budaya dan religi dari berbagai wilayah di Indonesia dari Bali kemudian Kalimantan, NTT, papua, aceh, yogyakarta dan Jakarta. Ada tujuh wilayah, yang yang merepresentasikan keberagaman di Indonesia,” terang Ruandha dalam penandatanganan kerja sama pemutaran film ‘Semesta’ dengan KLHK RI di Gedung Manggala Wanabakti Jakarta, Selasa (22/10/2019).
Menurut Ruandha, film ini memberikan contoh direction atau best practice, guidance, bagaimana seharusnya perilaku dalam memanfaatkan, mengelola hidup agar harmonis dengan alam ciptaan Tuhan. Menjaga keseimbangan antara kebutuhan dan mensyukuri nikmat Tuhan, menjaga konservasi demi keberlanjutan sumber daya yang dimiliki.
“Dengan selesainya film ‘Semesta’, maka akan dilakukan berbagai kegiatan pemutaran film, festival dan diskusi-diskusi. Dengan tujuan kampanye meningkatkan kesadaran terhadap perubahan iklim, pemanasan global di berbagai wilayah di indonesia,” paparnya.
KLHK bakal menjadwalkan kegiatan pemutaran film tersebut baik di dalam maupun di luar negeri. Agar film ini dapat mencakup masyarakat yang lebih luas, khususnya kalangan siswa dan mahasiswa. Dalam rangka pemutaran film ini, KLHK bekerja sama dengan Tanakhir Film PT Talamedia selaku pembuat film mengadakan perjanjian kerja sama.
“Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya sehingga film ini bisa terwujud. Terutama dari EU yang sudah dukung sejak awal dengan proyek-proyeknya, kepada GIZ yang telah melaksanakan kegiatan ini, kepada Tanakhir Film yang telah melakukan dokumentasi yang luar biasa ini, dan yang utama adalah tujuh wilayah indonesia itu,” papar Ruandha.
Sementara itu Komisaris PT Talamedia, Nicholas Saputra mengungkap, pembuatan film dokumenter ini telah dilakukan sejak setahun yang lalu. Pihaknya juga sudah melakukan pemutaran secara private dengan ibu menteri LHK. Rencana ke depannya untuk film ‘Semesta’ ini akan disebarluaskan semaksimal mungkin untuk bisa ditonton oleh masyarakat umum.
Meski baru tayang tahun depan, namun film ini telah didaftarkan ke festival film-film internasional. Yang terdekat, film ini bakal tayang pada Festival Film Lingkungan Hidup di Barcelona November mendatang. Sementara untuk pemutarannya di jaringan bioskop, film ini akan dipromosikan terlebih dahulu selama dua bulan pada November dan Desember mendatang.
“Melalui promosi ini diharapkan orang datang ke bioskop untuk menyaksikan film ini. Dilanjutkan pemutaran pada komunitas-komunitas, lalu kami merencanakan memutar film ini untuk siswa SMA dan mahasiswa,” beber Nicholas.
“Tentu saja sangat terbuka untuk kerja sama dengan komunitas-komunitas lain untuk bisa memutarkan film ini di tempat-tempat atau acara-acara yang sesuai dengan tema film ini untuk bisa membuka dialog,” sambungnya.
Film dokumenter ini sendiri menampilkan tujuh kelompok, individu, maupun keluarga di tujuh lokasi berbeda dalam melakukan upaya pencegahan perubahan iklim di daerahnya masing-masing. Upaya-upaya menjaga kelestarian alam tersebut dilakukan berdasarkan agama, budaya dan kepercayaan yang mereka miliki.(ADV)