"Wah Pak Dahlan datang, foto bareng Pak," pinta warga.
Keinginan warga itu langsung diamini Dahlan. Sebelum foto, dia mengelilingi dalam kelenteng dan melihat objek dan peninggalan kelenteng.
"Ini masih asli ya, dan belum pernah terbakar?" tanya dia.
Dijawab ketua RT setempat, "Memang belum Pak. Bangunan ini sudah ribuan tahun, dan masih orisinil. Kecuali bangunan penunjangnya itu sudah direhab."
Penggunaan bahasa Mandarin dalam komunikasi membuat warga Tionghoa awalnya terkejut. Setelah diselingi bahasa Indonesia barulah nyambung. Rupanya mereka kurang familiar dengan bahasa Mandarin melainkan bahasa Hokian.
Namun, ada salah seorang warga Tionghoa, Hasan yang bisa berkomunikasi bahasa Mandarin. Percakapan pun belangsung alot, hangat dan diiringi gelak tawa. Hasan yang seorang pedagang sembako, sengaja menyempatkan diri menjumpai Dahlan. Ia ketahui dari warga, bahwa Wabup bersama Dahlan berkunjung ke kelenteng.
“Langsung saya jumpai. Seperti di televisi ya, sama Pak Dahlan,” kata Hasan terkekeh-kekeh.