JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Anugerah Nirwasita Tantra mulai berjalan penilaiannya untuk yang keempat kalinya tahun 2019 ini. Nirwasita Tantra adalah penghargaan pemerintah kepada kepala daerah yang dalam kepemimpinannya berhasil merumuskan dan menerapkan kebijakan sesuai prinsip metodologi pembangunan berkelanjutan sehingga mampu memperbaiki kualitas lingkungan hidup di daerahnya.
Sekretaris Jenderal KLHK, Bambang Hendroyono yang mewakili Menteri LHK membuka wawancara penilaian Nirwasita Tantra di Jakarta, Senin (12/8). Bambang dalam sambutannya menjelaskan bahwa wawancara tersebut adalah bentuk optimalisasi kinerja dalam pengelolaan lingkungan hidup yang bertujuan untuk melihat harmonisasi relasi eksekutif dan legislatif, yang sangat penting dalam menjaga stabilisasi pemerintahan yang menentukan bagaimana fungsi lingkungan hidup dan kebutuhan publik lainnya.
Bambang menyatakan bahwa wawancara ini, ingin mengetahui bagaimana pimpinan DPRD dalam menyerap dan mengartikulasikan kepentingan masyarakat seperti dalam pembuatan peraturan daerah, pengawasan anggaran, serta menjalankan otoritas fungsi legislatif dalam meningkatkan kinerja lingkungan hidup dan pengelolaan sumber daya alam yang berkembang di daerah.
Bambang melanjutkan, melalui pemberian penghargaan Nirwasita Tantra, KLHK berharap akan terwujud pengelolaan lingkungan hidup yang semakin baik di daerah, sehingga kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat semakin meningkat. Selain itu, pemerintah melalui Nirwasita Tantra ingin mendorong munculnya green leadership, di mana tidak hanya kepala daerah, namun juga para wakil rakyatnya menjadi semakin peduli dengan lingkungan hidup, dan ikut berperan dalam pembangunan di daerahnya sesuai dengan kewenangannya.
Dasar pemberian penghargaan Nirwasita Tantra ini dinilai dari dokumen informasi kinerja pengelolaan lingkungan hidup daerah (DIKPLHD) yang disusun setiap tahun oleh provinsi, kabupaten/ kota. DIKPLHD disusun oleh tim yang dibentuk oleh kepala daerah, yg keanggotaannya melibatkan unsur-unsur organisasi perangkat daerah terkait, perguruan tinggi, dan lembaga masyarakat. Tim tersebut harus dikukuhkan dengan surat keputusan kepala daerah.
Setelah melalui penilaian dari dokumen yang dikirim oleh daerah, tim penilai kemudian melaksanakan wawancara kepada kepala daerah yang dinilai telah layak untuk mendapatkan Anugerah Nirwasita Tantra, berdasarkan dokumen yang dikirimkan. Tim penilai terdiri oleh Hariadi Kartodihardjo, Lilik Budi, Suryo Adibowo, Henri Subagio, Brigita Isworo dan Chalid Muhammad
Pada Senin (12/8), dilakukan wawancara penilaian kepada Gubernur Sumatera Barat beserta Ketua DPRD Provinsi Sumatera Barat, Gubernur Jawa Barat dan DPRD Provinsi Jawa Barat, serta Gubernur Bangka Belitung dan DPRD Provinsi Bangka Belitung.
Dijadwalkan Selasa (13/8) besok, dilakukan wawancara terhadap Gubernur Jawa Tengah dan DPRD Provinsi Jawa Tengah. Kemudian Gubernur Sumatera Utara dan DPRD Provinsi Sumatera Utara. Terakhir adalah Gubernur Kalimantan Selatan, dan DPRD Provinsi Kalimantan Selatan.
Ketua Tim Panelis Hariadi Kartodihardjo menyatakan bahwa, Nirwasita Tantra juga ingin menggali wawasan lingkungan hidup pada setiap kepala daerah. "Bagaimana melihat inovasi bisa diwujudkan, karena mungkin kepala daerah mempunyai inovasi, tetapi untuk mewujudkannya membutuhkan upaya, termasuk salah satunya mendapatkan dukungan politik dari DPRD-nya", jelas Hariadi.
Tahun 2019 merupakan tahun ke empat penyelenggaraan penghargaan Nirwasita Tantra. Keikutsertaan pemerintah daerah dalam ajang ini terus meningkat setiap tahunnya. Tahun 2016, daerah yang ikut sebanyak 86, terdiri atas 29 provinsi, 36 kabupaten, dan 21 kota. Pada tahun 2017 mengalami peningkatan peserta menjadi 174 daerah atau meningkat 102 %, dengan rincian 24 provinsi, 41 kota, dan 109 kabupaten.
Partisipasi daerah juga meningkat pada tahun 2018, hingga menjadi 217 daerah atau meningkat 24 %, yang terdiri dari 26 provinsi, 52 kota, dan 139 kabupaten. Pada tahun 2019 kembali meningkat menjadi 233 dokumen atau bertambah 16 daerah atau 7 % dari tahun sebelumnya, dengan rincian 27 dokumen dari tingkat provinsi, 148 dokumen tingkat kabupaten, dan 58 dokumen dari daerah setingkat kota.
KLHK mengharapkan Kepala Daerah yang terpilih melalui pemberian penghargaan green leadership ini tetap mempunyai komitmen yang tinggi dalam menjaga kualitas lingkungan hidup di daerahnya masing-masing. Selain itu, diharapkan juga dapat memberdayakan seluruh sumber daya yang ada, dan bersinergi dengan jajaran DPRD sebagai representatif masyarakat dalam membangun daerah dengan tetap berasaskan pada kelestarian lingkungan.(ADV)