PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Terbengkalainya pembangunan Pasar Cik Puan Pekanbaru hingga bertahun-tahun, turut mengundang keprihatinan Gubernur Riau (Gubri) Drs H Syamsuar MSi. Agar pembangunan pasar ini bisa dilanjutkan, Gubri mengaku sudah berkomunikasi dengan pihak Kementerian PUPR.
"Dari hasil komunikasi saya dengan pihak Kementerian PUPR dan menjelaskan kondisi pasar tersebut. Pada intinya pihaj Kementerian PUPR siap membantu pembangunan Pasar Cik Puan yang sudah lama terbengkalai," kata gubernur.
Bahkan, lanjut gubernur, perwakilan dari pihak Kementerian PUPR juga sudah melakukan peninjauan ke lokasi pasar tersebut. Dari hasil peninjauan dan pengecekan langsung tersebut, pihak Kementerian PUPR mengaku bisa membantu pembangunan.
"Pihak perwakilan Kementerian PUPR sudah meninjau langsung. Mereka mengaku siap membantu membangun pasar-pasar yang mangkrak agar bisa segera beroperasi," sebutnya.
Namun untuk memuluskan hal tersebut, lanjutnya, permasalahan aset yang ada di pasar tersebut harus diselesaikan terlebih dahulu. Pasalnya aset pasar tersebut sebagian ada yang tercatat di Pemprov Riau dan ada juga di Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru.
"Adanya duplikasi pencatat aset tersebut harus diselesaikan terlebih dahulu. Karena memang ada tercatat di Pemprov Riau dan juga Pemko Pekanbaru," jelasnya.
Sebelumnya, terkait tidak kunjung selesainya masalah Pasar Cik Puan yang ada di Jalan Tuanku Tambusai Pekanbaru, membuat Pemprov Riau mengajak Pemko Pekanbaru duduk bersama membahas perosoalan ini. Dari pertemuan yang dilakukan Selasa (2/4/2019) tersebut, didapat beberapa kesimpulan yang masih akan dikaji lagi.
Usai pelaksanaan rapat tersebut, gubernur kepada Riau Pos mengatakan yang pertama kali akan dilakukan untuk menyelesaikan persoalan Pasar Cik Puan yakni mengenai asetnya.
"Dari data yang dimiliki, aset Pemprov Riau di pasar tersebut ada sekitar 15 ribu meter bujur sangkar. Kalau aset Pemko sekitar 7 hingga 8 ribuan meter, hanya saja bukti kepemilikan tersebut yang belum ada dimasing-masing pihak," katanya.(ADV)