BUKITTINGGI (RIAUPOS.CO) - Pencarian korban atas bencana erupsi Gunung Marapi dilakukan oleh tim gabungan yang terdiri atas SAR, BNPB, TNI/Polri. Unsur yang terlibat dari Pemprov Sumbar, Pemkab Agam, dan Pemkab Tanah Datar.
Dari data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam disebutkan bahwa 25 pendaki belum dievakuasi dari Gunung Marapi.
"Proses pencarian berlangsung. Pencarian dilakukan secara gabungan ada SAR dan BPBD. Kami juga mem-back up," ungkap Kepala BPBD Kabupaten Agam Bambang Warsito kepada JawaPos.com, Senin (4/12/2023).
Dia menyebut pendaki yang terdata lewat pintu dari wilayah Kabupaten Agam sebanyak 54 orang. Sebanyak 29 sudah dievakuasi dan dibawa pulang. Ada juga yang dirujuk ke RS terdekat. Yakni, RSUD Padang Panjang dan RS Achmad Mochtar Bukittinggi.
Sebagaimana diketahui, Gunung Marapi mengalami erupsi pada Ahad (3/12/2023). Dari data yang terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 30 mm dan durasi sementara ini lebih kurang 4 menit 41 detik.
"Erupsi itu mengakibatkan hujan abu dan batu," sambung Bambang.
Sebelumnya seperti dilansir Padang Ekspres (Riau Pos Group), Kepala tim Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Agam Ade Setiawan mengatakan, hujan abu vulkanis terjadi di wilayah Nagari Lasi, Kecamatan Canduang. Tim BPBD Kabupaten Agam bersama PMI terus menyisir Kecamatan Sungai Pua dan Canduang guna antisipasi, kaji cepat, dan berkoordinasi dengan para wali nagari.
Pada bagian lain, Plh Kepala BKSDA Sumbar Eka Dhamayanti menjelaskan, jumlah pendaki yang terdata naik ke Gunung Marapi mencapai 70 orang.
Sumber: Padang Ekspres/Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman