JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Erupsi Gunung Marapi yang terjadi pada Ahad (3/12) lalu, memuntahkan abu setinggi 3.000 meter ke udara dan menelan puluhan korban.
Akibat erupsi Gunung Marapi, 23 orang korban pendaki dinyatakan meninggal dunia, sementara 52 orang lainnya mengalami luka-luka dan sesak napas.
Di tengah kekacauan itu, muncul sosok pahlawan yang rela berkorban demi menyelamatkan orang lain. Dia adalah Muhammad Adan (21), salah satu korban tewas akibat erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat (Sumbar).
Dilansir dari radarjogja.jawapos.com pada Sabtu (9/12), Muhammad Adan sempat menyelamatkan tiga temannya sebelum dirinya meninggal dunia.
"Informasi kami menyebutkan bahwa almarhum ini berada di atas bukit menolong tiga temannya yang hendak masuk jurang. Sementara almarhum ingin masuk ke dalam jurang, kakinya patah," ucap paman korban, Sudirman.
Sebelum meninggal dunia, Adan sempat menghubungi ibunya dan mengabarkan kondisinya yang tidak bisa berjalan serta mengalami kehausan ekstrim.
"Bu, Adan di sini kena musibah, Adan haus kali, kaki Adan satu putus satu patah bu, tidak bisa jalan Adan," ucap Adan kepada ibunya melalui telepon.
Ketika ditemukan dalam kondisi sekarat, Muhammad Adan meminta tim SAR untuk menyelamatkan Zhafirah yang berada tidak jauh dari lokasinya.
Ia juga menyelamatkan ketiga temannya yang hampir masuk ke dalam jurang. "Pak, selamatkan dulu ceweknya, tolong bawa dulu cewek ini turun ke bawah, aku tunggu di sini, aku tidak apa-apa aku masih kuat," ujar Muhammad Adan kepada tim SAR.
Adan mengalah agar pendaki lain dapat diselamatkan lebih dahulu, meski jarak dari tempat Adan hingga ke posko penyelamatan di bawahnya berjarak empat jam pendakian turun.
Diketahui Muhammad Adan dan Zhafira alias Ive tidak saling mengenal satu sama lain. Karena rasa kepeduliannya yang tinggi dan kebaikan hatinya, ia rela mengorbankan dirinya untuk keselamatan orang lain yang tidak dikenalnya.
Muhammad Adan, yang merupakan mahasiswa Universitas Islam Riau, telah menyelamatkan tiga nyawa, meski akhirnya nyawanya tak terselamatkan.
Hal ini menyisakan duka yang mendalam bagi keluarga, sanak saudara, teman, dan orang-orang di sekitarnya yang mengenal Muhammad Adan.
Semoga korban diterima di sisi Allah SWT dan dosa-dosanya diampuni.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi