SIAK (RIAUPOS.CO) - Komisi Pengkajian, Penelitian, dan Pengembangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Siak selama tiga bulan, terhitung sejak Juli sampai September 2023 lalu, telah melakukan penelitian tentang kenakalan remaja di Kabupaten Siak.
Penelitian yang dilaksanakan MUI Kabupaten Siak di sekolah tingkat SMP, MTs, SMA, SMK, MA, pondok pesantren (PP) di Kabupaten Siak. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif yang menggambarkan berbagai kondisi dan sesuatu hal, seperti apa adanya.
"Sedangkan jenis data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder. Sedangkan teknik pengumpulan data angket, wawancara, observasi, dan studi dokumentasi," ujar Ketua MUI Kabupaten Siak KH Ahmad Muhaimin SAg.
Ia menyebutkan, dari hasil penelitian yang diperoleh, kemudian dilakukan kegiatan forum group discussion (FGD) pada tanggal 13 Desember 2023 lalu di Aula SD Islamic Center Siak. Menurut Muhaimin, FGD ini dengan melibatkan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Siak, Yayasan Intan Payung Riau, yang merupakan mitra dari DP3AP2KB Siak, Korwilcam Disdikbud Kecamatan Siak dan Mempura, Korcam Wilayah I Disdikbud Provinsi Riau.
"Kami juga melibatkan kepala sekolah dan guru-guru di Kecamatan Siak dan Mempura dan pengurus MUI Kabupaten Siak," jelasnya.
Dalam FGD ini, terang Muhaimin, disampaikan hasil penelitian yang dilakukan Komisi Pengkajian, Penelitian dan Pengembangan MUI Kabupaten Siak, sungguh sangat memprihatinkan.
"Tentu kami mengharapkan dengan kegiatan ini dapat diambil langkah-langkah kongkret agar hal ini tidak semakin parah lagi ke depannya," harapnya.
Muhaimin juga mengatakan, agar pembahasan dalam FGD itu lebih komprehensif, pihaknya juga menghadirkan narasumber Ketua BKPRMI Provinsi Riau Ustaz Nizamul Muluk, SAg MAPsy dan pemateri lainnya.
Laporan: Abu Kasim
Editor: Edwar Yaman