SIAK (RIAUPOS.CO) - Pengurus MUI Kabupaten Siak dan kecamatan se-Kabupaten Siak yang dipimpin Ketua Umum MUI Siak KH Ahmad Muhaimin SAg dan Sekum Nizamul Muluk SAg MAPsy melakukan studi banding ke Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) yang berlangsung beberapa waktu lalu di Aceh.
Kunjungan itu untuk menggali ilmu dan permasalahan umat yang dipertanyakan rombongan MUI Kota Istana kepada MPU Aceh. Pertemuan studi banding berlangsung penuh keakraban dan banyak ilmu yang diperoleh rombongan MUI Siak.
Ketua MUI Siak KH Ahmad Muhaimin SAg mengungkapkan, rasa syukur dan terima kasih dirinya kepada pihak MPU Aceh. Dikatakannya, banyak hal yang bisa didapatkan dari safar atau perjalanan studi tiru ke Aceh ini.
“Selain safar ini adalah bagian dari ibadah, juga ada ajang silaturahminya. Baik safar atau silaturahmi masing-masing memiliki nilai kebaikan jika dijalankan sesuai anjuran dan maksud syariat,’’ katanya.
Selain itu katanya, dari pertemuan kemarin banyak ilmu yang didapat, terutama hal tak ada di Siak seperti ghirah pembangunan masjid yang sungguh luar biasa. ‘‘Kemudian tentang amar ma’runya, meskipun tidak bisa diterapkan secara penuh karena Aceh adalah daerah istimewa yang berbeda dengan Siak tentunya, hanya saja nanti kita akan berikan masukan kepemerintah untuk mempersempit ruang gerak aktivitas aliran yang menimbulkan keresahan masyarakat,” ujar Muhaimin.
Sebelumnya, sesuai dengan apa yang disampaikan Wakil Ketua MUI Siak Khairul Bahri, hasil studi tiru ini akan dilaporkan kepada Wakil Bupati Siak H Husni Merza yang juga Pembina MUI, maka tentunya akan ada beberapa tindakan yang akan dilakukan setelah stutudi tiru.
“Untuk langkah awal membincangkan dan menyusun hasil studi tiru, maka beberapa kesempatan saat berada di dalam bus diadakan diskusi yang bisa mengumpulkan berbagai pandangan yang akan dilaporkan setelah tiba kembali di Siak nantinya,” ujarnya.
Dalam pertemuan itu, penjelasan demi penjelasan dari MPU Aceh, bahkan contoh regulasi dan sanksi serta kekompakan majelis ulama dengan pemerintah setempat benar-benar memancing ghirah pengurus MUI Siak dan kecamatannya.
“Kunjungan studi tiru ini sangat luar biasa, karena dalam diskusinya juga aktif, terutama dalam materi ekonomi syariah dan amar ma’ruf nahi mungkar,” jelas Khairul Bakhri.(ksm/ifr)