PANJANG JEJAK KAKI 17 CM DAN LEBAR 12 CM

Harimau Melintasi Kantor Baznas Menuju Hutan Kota

Siak | Sabtu, 21 Januari 2023 - 11:10 WIB

Harimau Melintasi Kantor Baznas Menuju Hutan Kota
Pihak BBKSDA Riau dan BPBD Siak mengukur panjang dan lebar jejak kaki harimau yang melintasi kebun di samping kantor Baznas dan kantor Satpol PP Siak, Jalan Sultan Syarif Ali, Kota Siak Sri Indrapura, Jumat (20/1/2023). (BBKSDA RIAU UNTUK RIAU POS)

SIAK (RIAUPOS.CO) - Harimau masih berkeliaran dan bikin resah masyarakat Kabupaten Siak. Jika sebelumnya jejak kaki harimau ditemukan di Kampung Suak Lanjut, harimau tersebut diduga sudah mengarah ke sekitar Hutan Kota Arwinas, Kelurahan Kampung Dalam, Kecamatan Siak.

Petani semangka dan cabai Ayu bersama suaminya Rofik yang tinggal di bedeng kebun dekat samping kantor Baznas dan Kantor Satpol PP Siak, melihat harimau hendak menyeberang ke arah samping Kantor Camat Siak. Tapi karena ada sepeda motor melintas dengan suara keras, harimau tersebut urung menyeberang.


“Harimau berbalik melintasi samping Kantor Baznas menuju Hutan Arwinas,” terang Ayu, Jumat (20/1).

Menurut Ayu, harimau tersebut sebesar sepeda motor yang ada tangkinya dan panjangnya sekitar 2 meter. Diceritakan Ayu, pada Kamis (19/1) malam, dia dan suaminya Rofik duduk di depan bedeng sambil minum teh bersama teman suaminya bernama Zabir. Mereka menghadap ke arah Jalan Sultan Syarif Ali, Kota Siak.

Tiba-tiba mereka melihat harimau hendak menyeberang jalan. Namun, terhenti mendengar suara sepeda motor yang keras melintasi jalan itu. “Mungkin karena kaget, harimau berbalik ke arah kami, lalu melintasi kebun samping Baznas memasuki Hutan Kota Arwinas,” kata Ayu.

Saat harimau berbalik, Ayu masuk ke dalam rumah karena takut. Suaminya Rafik dan Zubir melihat harimau itu ke arah hutan kota. “Malam itu kami tak bisa tidur, kami takut harimau mendatangi pondok kami,” kata Ayu.

Kepada staf BBKSDA Windu dan temannya, serta pihak BPBD Kabupaten Siak,, Rofik menjelaskan bahwa harimau yang mereka lihat cukup besar, meski dia tidak melihat warnanya. “Harimau itu setinggi sepeda motor sport, dan panjangnya sekitar 2 meter,” terang Taufik.

Rasa cemas membuat Rofik melihat dari dalam bedeng karena takut diterkam. Sementara Zabir mengintai dari luar bedeng, meski akhirnya ikut masuk ke bedeng.

Sementara Staf BBKSDA Windu mengatakan analisa sementara apa yang dilihat Rofik dan istrinya merupakan harimau dahan. Makanannya jenis-jenis burung, katak, dan lainnya. ‘’Meski buas, harimau ini tidak memangsa manusia,” ucap Windu Jumat (20/1).

Windu menyebutkan, mereka akan memindahkan kamera trap atau kamera pengintai dari Kampung Suak Lanjut ke Kelurahan Kampung Dalam.

Sementara itu, Kabid Damkar BPBD Siak Irwan Priatna bersama timnya Maryadi dan Indra S mendampingi BBKSA terus berupaya mempersempit ruang gerak harimau. “Kami ingin situasi ini segera pulih, sehingga warga dapat kembali beraktivitas dengan tenang,” katanya.

Irwan Priatna mengimbau masyarakat untuk memberikan informasi terkait harimau ini. Sekecil apapun informasi akan ditindaklanjuti.

Sementara Kapolsek Siak Kompol Syafril juga tak henti mengimbau masyarakat untuk sementara mengurangi aktivitas di luar rumah, terutama saat malam hari. “Mari sama sama untuk peduli saling mengingatkan, untuk menjaga agar hal hal yang tidak diinginkan tidak terjadi,” katanya.

Diberitakan sebelumnya, warga Kampung Suak Lanjut, Kecamatan Siak dibikin ketar-ketir dalam beberapa hari terakhir. Pasalnya, sejak Senin (16/1) hingga Kamis (19/1), jejak kaki harimau menyebar di sejumlah titik di kampung tersebut. Tak hanya jejak kaki, seekor harimau terpantau Closed Circuit Television (CCTV) atau kamera televisi sirkuit tertutup menaiki ponton milik warga yang sedang diperbaiki.

Penghulu Kampung Suak Lanjut Ilyas menuturkan, pihaknya terus melakukan koordinasi dan turun ke lapangan bersama pihak BBKSDA Riau, BPBD Kabupaten Siak, dan Polri. “Kami ingin situasi ini segera berakhir sehingga situasi kembali kondusif,” kata Ilyas kepada Riau Pos, Kamis (19/1).

Dijelaskan Ilyas, Senin (16/1) pagi ditemukan jejak kaki harimau di kediaman Narwi (60) yang akrab disapa Pak Awi. Selanjutnya, Selasa (17/1) ditemukan lagi jejak kaki harimau oleh Ismail di kebun semangka. Di kebun semangka ini, jejaknya baru dan terlihat nyata.

‘’Petang harinya, ditemukan juga jejak kaki harimau tidak jauh dari kebun semangka, hal itu disaksikan oleh warga dan kepala dusun Amir. Selanjutnya, Rabu (18/1) malam, pengusaha pembuat kapal Apeng melihat di CCTV ada seekor harimau naik ke ponton miliknya,” terang Ilyas.

Mendengar kabar ini, pihak Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau langsung menuju ke Siak. Analisa sementara staf BBKSDA Riau, Windu dan rekannya, dari gerak-gerik harimau yang tertangkap CCTV tersebut diduga harimau tersebut merupakan harimau dahan, lebih kecil dari harimau sumatera, seperti macan tutul.
Meski analisa sementara staf BBKSDA harimau tersebut harimau dahan, namun jejak yang ada di kebun semangka terlihat besar dan ada juga jejak yang lebih kecil. Hal itu tentu saja kembali menimbulkan tanda tanya.

Foto Harimau yang Beredar Ternyata Editan
Di tengah keresahan warga Suak Lanjut Siak, muncul foto harimau sumatera di kebun milik Jay (30), tidak jauh dari bundaran Pelabuhan Belantik. Melihat foto itu, Jay yang sejak empat hari terakhir membersihkan kebunnya mengaku kaget dan resah. Terlebih foto itu telah beredar di grup WA. “Setelah kami cari tahu, ternyata foto editan, yang diedit oleh Am (Mummar Rasyid), pegawai salah satu BUMN,” terang Jay.

Dijelaskan Jay, Am panggilan akrab Mummar Rasyid sudah minta maaf, dan menyesali perbuatannya. Tak lama Jay menjelaskan itu, Am datang ke kebun Jay masih mengenakan batik BUMN tempatnya bekerja. Setelah membuka bajunya berganti dengan baju kaos, Am menceritakan kepada Kabid Damkar BPBD Siak Irwan Priatna dan timnya, pihak BKSDA Riau bahwa apa yang dilakukannya hanya iseng.(mng)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook