Sudah sepekan terakhir harimau ‘’keliling’’ Kota Siak. Mulai dari Kampung Suak Lanjut, masuk ke Kelurahan Kampung Dalam, ke Kelurahan Kampung Rempak Kecamatan Siak, dan terakhir ditemukan jejak harimau di Kelurahan Mempura, Kecamatan Mempura.
Laporan MONANG LUBIS, Siak
Warga Siak di siang hari berjalan normal. Tidak ada tanda-tanda ada kekhawatiran. Bahkan Senin (23/1) siang hingga petang, beberapa remaja putra dan putri terlihat duduk santai di tepi Jalan Muzaffarsyah yang cantik karena pedestrian dan lampu jalannya.
Ada beberapa kelompok. Jalan terlihat ramai, tidak hanya para remaja, tapi warga juga lalu lalang, termasuk anak-anak yang bermain sepeda berkeliling kota. Sementara ketika malam menjelang, patroli dilakukan Polsek Siak dan Satpol PP yang secara bergantian mengingatkan warga agar membatasi aktivitas di luar rumah.
Kapolsek Siak Kompol Syafril membenarkan pihaknya mendapat informasi bahwa ada warga yang melihat harimau menyeberang dari arah GOR, menuju Sungai Betung atau sekitar Gedung Kesenian Siak, Senin (23/1) pukul 24.00 WIB.
Tidak hanya sampai di situ, warga Kelurahan Sungai Mempura, tepatnya sekitaran Pasar Geronggang, juga menemukan jejak harimau. “Saat ini kami belum dapat memastikan apakah itu jejak harimau yang sama, atau ada harimau lain,” terang Kapolsek Syafril, Senin (23/1).
Sementara itu salah seorang warga Mempura, Ilham, mengaku kaget mendapat kabar ada jejak harimau di daerahnya. Sampai sejauh ini, ia belum bisa menyimpulkan apakah harimau yang di Kelurahan Sungai Mempura merupakan harimau yang sama dengan harimau yang dilihat warga di Hutan Kota Arwinas yang menyeberang jalan menuju Gedung Kesenian.
Jika satu harimau, bagaimana dia bisa menyeberang? Jika dua ekor tentu kekhawatiran Ilham muncul. Bagaimana caranya mereka pergi ke kebun memanen tandan buah segar (TBS)? “Saat ini saya sangat khawatir, sebab rasa-rasa di kepung harimau,” ucap Ilham.
Biasanya Ilham pulang ke rumahnya habis Magrib atau menjelang Magrib karena dia bekerja di Kota Siak. Tapi dengan adanya temuan jejak harimau di sekitar tempat tinggalnya, hal ini tentu membuatnya ekstra hati-hati. “Saya memutuskan pulang lebih awal, Magrib sudah di rumah, berkumpul dengan keluarga,” kata ayah dua anak ini.
Pantauan di Kota Siak, aktivitas warga cenderung berkurang. Tak banyak lagi yang lalu lalang. Selain ada larangan dan jam malam, warga juga masih khawatir atas keselamatannya.
Zainal misalnya, tak bisa membayangkan harimau menyeberangi sungai seluas itu. Dia berpikir apakah harimau dua ekor atau satu? Tapi yang pasti sejak ada jam malam, Zainal memilih di rumah saja.“Saya tak berani mengambil risiko, saya memilih di rumah bersama istri dan anak anak,” katanya.
Sementara itu, Lurah Sungai Mempura, Kecamatan Mempura Adhe Minang membenarkan ada jejak harimau di kebun salah seorang warganya yang berada di lahan Siak Raya, tepi Sungai Siak.
“Kami telusuri jejak harimau itu, mengarah ke Merempan Hilir,” terangnya.
Lebih jauh dijelaskan Adhe, dari jejak kaki harimau tersebut, ukuranya hampir sama besar dengan jejak yang ada di Siak. Menurut Adhe, pihak BBKSDA turun, memprediksi jejak harimau yang ada di Kelurahan Sungai Mempura merupakan harimau yang sama dengan di Siak. “Diduga harimau menyeberangi sungai, tapi ini masih dugaan,” ucap Adhe Minan.
Hasil koordinasi dengan pihak BBKSDA dan Bidang Damkar BPBD Siak, maka, kamera trap atau kamera mengintai dan kerangkeng akan dipindahkan ke wilayah Kecamatan Mempura. “Kami tidak tahu kapan memindahkan kerangkeng yang kini ada di hutan kota ke Mempura,” kata Lurah Adhe.
Disebutkan Lurah Adhe, tidak ada hewan yang dimangsa, serta tidak ada juga tanaman yang dirusak. Namun, ia mengaku sudah berkoordinasi dengan Penghulu Merempan Hilir. Ia bersama Bhabinkamtibmas dan Babinsa juga sudah mengimbau warganya untuk membatasi diri keluar rumah pada sore dan malam hari.
“Hindari tempat tempat belukar, serta untuk sementara pergi ke kebun didampingi kerabat,” sebut Adhe.
Diberitakan sebelumnya, harimau berkeliaran dan bikin resah masyarakat Kabupaten Siak. Jejak kaki harimau ditemukan di Kampung Suak Lanjut, selanjutnya harimau tersebut diduga mengarah ke sekitar Hutan Kota Arwinas, Kelurahan Kampung Dalam, Kecamatan Siak.
Petani semangka dan cabai Ayu bersama suaminya Rofik yang tinggal di bedeng kebun dekat samping kantor Baznas dan Kantor Satpol PP Siak, melihat harimau hendak menyeberang ke arah samping Kantor Camat Siak. Tapi karena ada sepeda motor melintas dengan suara keras, harimau tersebut urung menyeberang.
“Harimau berbalik melintasi samping Kantor Baznas menuju Hutan Arwinas,” terang Ayu, Jumat (20/1).
Menurut Ayu, harimau tersebut sebesar sepeda motor yang ada tangkinya dan panjangnya sekitar 2 meter. Diceritakan Ayu, pada Kamis (19/1) malam, dia dan suaminya Rofik duduk di depan bedeng sambil minum teh bersama teman suaminya bernama Zabir. Mereka menghadap ke arah Jalan Sultan Syarif Ali, Kota Siak.
Tiba-tiba mereka melihat harimau hendak menyeberang jalan. Namun, terhenti mendengar suara sepeda motor yang keras melintasi jalan itu. “Mungkin karena kaget, harimau berbalik ke arah kami, lalu melintasi kebun samping Baznas memasuki Hutan Kota Arwinas,” kata Ayu.
Saat harimau berbalik, Ayu masuk ke dalam rumah karena takut. Suaminya Rafik dan Zubir melihat harimau itu ke arah hutan kota. “Malam itu kami tak bisa tidur, kami takut harimau mendatangi pondok kami,” kata Ayu.
Kepada staf BBKSDA Windu dan temannya, serta pihak BPBD Kabupaten Siak, Rofik menjelaskan bahwa harimau yang mereka lihat cukup besar, meski dia tidak melihat warnanya. “Harimau itu setinggi sepeda motor sport, dan panjangnya sekitar 2 meter,” terang Taufik.
Rasa cemas membuat Rofik melihat dari dalam bedeng karena takut diterkam. Sementara Zabir mengintai dari luar bedeng, meski akhirnya ikut masuk ke bedeng.
Windu mengatakan analisa sementara apa yang dilihat Rofik dan istrinya merupakan harimau dahan. Makanannya jenis-jenis burung, katak, dan lainnya. ‘’Meski buas, harimau ini tidak memangsa manusia,” ucap Windu Jumat (20/1).
Windu menyebutkan, mereka akan memindahkan kamera trap atau kamera pengintai dari Kampung Suak Lanjut ke Kelurahan Kampung Dalam.
Sementara itu, Kabid Damkar BPBD Siak Irwan Priatna bersama timnya Maryadi dan Indra S mendampingi BBKSA terus berupaya mempersempit ruang gerak harimau. “Kami ingin situasi ini segera pulih, sehingga warga dapat kembali beraktivitas dengan tenang,” katanya.
Irwan Priatna mengimbau masyarakat untuk memberikan informasi terkait harimau ini. Sekecil apapun informasi akan ditindaklanjuti.
Sebelumnya, warga Kampung Suak Lanjut, Kecamatan Siak juga dibikin ketar-ketir. Pasalnya, sejak Senin (16/1) hingga Kamis (19/1), jejak kaki harimau menyebar di sejumlah titik di kampung tersebut. Tak hanya jejak kaki, seekor harimau terpantau Closed Circuit Television (CCTV) atau kamera televisi sirkuit tertutup menaiki ponton milik warga yang sedang diperbaiki.
Penghulu Kampung Suak Lanjut Ilyas menuturkan, pihaknya terus melakukan koordinasi dan turun ke lapangan bersama pihak BBKSDA Riau, BPBD Kabupaten Siak, dan Polri. “Kami ingin situasi ini segera berakhir sehingga situasi kembali kondusif,” kata Ilyas kepada Riau Pos, Kamis (19/1).
Dijelaskan Ilyas, Senin (16/1) pagi ditemukan jejak kaki harimau di kediaman Narwi (60) yang akrab disapa Pak Awi. Selanjutnya, Selasa (17/1) ditemukan lagi jejak kaki harimau oleh Ismail di kebun semangka. Di kebun semangka ini, jejaknya baru dan terlihat nyata.
‘’Petang harinya, ditemukan juga jejak kaki harimau tidak jauh dari kebun semangka, hal itu disaksikan oleh warga dan kepala dusun Amir. Selanjutnya, Rabu (18/1) malam, pengusaha pembuat kapal Apeng melihat di CCTV ada seekor harimau naik ke ponton miliknya,” terang Ilyas.***