WORLD DANCE DAY

Mengarak Gerak

Seni Budaya | Minggu, 06 Mei 2018 - 13:41 WIB

Mengarak Gerak
Karya tari di helat World Dance Day tajaan DKR.

“Saya sudah melanglangbuana ke berbagai daerah dan negara. Mengikuti perhelatan tari dan saya lihat secara pengkaryaan, seniman Riau tidak ketinggalan karena memiliki sumber inspirasi (tradisi) yang tak pernah kering,” ulas Epi Martison.

Ia bahkan berazam untuk menggelar perhelatan tari solo bersama komite tari DKR pada Juli mendatang. Epi juga bersedia dan ikut membantu setiap penari yang memerlukan bantuan dalam proses penggalian tema dan pilihan artistik sesuai keinginan sang pengkarya.

Baca Juga :Yang Kreatif di Laman Tuan Kadi

“Saya siap membantu siapa saja yang memerlukan pengalaman saya selama ini,” ungkapnya meyakinkan.

Harus Berani

Sepanjang pengamatan Epi Martison yang juga kerap diundang menjadi jury diberbagai perhelatan tari, hingga saat ini, masih banyak koreografer yang gagap dalam penciptaan. Padahal, agenda tari di Indonesia bahkan dunia terbilang banyak dan beragam. Hanya saja, sedikit sekali koreografer yang berani menciptakan karya di luar kebiasaannya. Hingga karya yang lahir terasa stagnan. Begitu-begitu saja.

Karenanya, ia mengajak koreografer dan penari di Riau untuk lebih berani mencoba. Mengeksplorasi tema, gerak, dan unsur musikal yang terserak di kampung-kampung, atau diberbagai sudut kota. Menurutnya, inspirasi penciptaan bisa datang dari mana saja. Dan semua inspirasi itu jika dieksplorasi dengan keseriusan maka akan lahir karya yang bagus.

“Intinya, baik koreografer maupun penari harus berani untuk mencoba dan mencoba. Keberanian itu tentu harus didukung dengan pengetahuan, wawasan, serta ilmu yang bisa didapat dari mana saja,” katanya panjang lebar.

Lebih jauh diingatkannya, sebagai seniman, koreografer dan penari harus lebih banyak berinteraksi dengan siapa saja. Harus lebih banyak menggali kemungkinan-kemungkinan yang bisa dimanfaatkan untuk penciptaan.

“Perbanyak membaca, melihat (menonton), dan berdiskusi. Selain itu, teruslah menggali potensi diri, potensi kekayaan budaya Melayu yang diharapkan dunia,” ajaknya.***

Laporan FEDLI AZIS, Pekanbaru









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook