CERITA PENDEK

Bujang Gadi

Seni Budaya | Minggu, 27 Desember 2015 - 01:30 WIB

Kenikmatan yang kujalani menjadi menguap ketika menjalani realitas kehidupan. Gamang ingin menikmati sensasi itu kembali setiap selesai berandai.  Apakah aku putuskan saja untuk menjadi bujang gadi yang sebenarnya bukan sementara dan sesaat.

Dalam kamar sunyiku, aku pandangi kebaya, kain panjang, rok, gaun, dan selendang yang bisa kupakai untuk mentas Randai. Tangan kujulur untuk kuletakkan di tempat tidurku. Kupakai semua itu dengan rasa yang beda. Kupandangi diri ini di depan cermin yang kusam.

Baca Juga :BBPR Gelar Bedah Kumpulan Cerpen

“Cantik …” Ucapan spontan yang keluar dari mulut lelakiku.

Mulut lelaki yang biasanya bernada tenor kini kurasa perlahan berubah menjadi sopran. Kubelai kebaya yang kukenakan dengan segenap hati. Kunikmati sedalam hati. Bisakah kenikmatan ini kulanjutkan?

“Bisa …” suara bernada kombinasi tenor dan sopran menyebar di sudut dinding papan tua rumahku.

Terkejut aku dengan bayangan dalam cermin mengatakan itu. Kucari sumber suara. Kosong. Hanya dinding rumah berpapan dan cermin kusam yang dingin. Entah gelisah, entah takut. Kularutkan dalam tidur. Tidur lelap yang menggelegakkan perlawanan hormon kelelakianku dan hormon imajinasiku. Tidur yang terasa panjang karena endapan pikiran berkecamuk dengan pergulatan hormon.

Sepanjang hari bersama waktu dan teman-teman sepergaulan yang biasanya kujalani dengan biasa, kali ini terasa ada aroma lain. Aroma yang menggiringku menjadi seperti perempuan.

“Ada apa kau, bujang gadi?” Sapa teman lelakiku saat aku menatapnya berlama-lama.

Sebuah ucap istighfar keluar dari mulut dustaku. Antara takut dan nafsu menarik lintasan niat-niatku. Pementasan Randai kembali mengundang kelompok kami. Aku diminta kembali menjadi bujang gadi.

“Kali ini kita benar-benar harus maksimal. Ini penampilan penghormatan karena petinggi di daerah ini hadir,” ujar pelatih gerak sekaligus sutradara sanggar randai kami. Aku diingatkan untuk tampil seperti penampilan sebelum-sebelumnya.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook