PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Seperti biasa, pukul 05.00 WIB, Bu Tini membangunkan anaknya, Desi untuk mandi dan berangkat ke sekolah. Namun, tak seperti biasanya, pagi itu Desi tak langsung bangun.
Bu Tini pun mengecek kondisi Desi. Ternyata anak gadisnya itu demam. Desi pun akhirnya tak bisa berangkat sekolah. Ia meminta kepada sang ibu untuk memanaskan air.
''Bu, tolong panaskan air. Desi pengen mandi air hangat, Bu,'' ujar Desi.
Bu Tini pun dengan sigap memanaskan air dalam wadah besar untuk Desi. Setelah air masak, Bu Tini pun menuangnya ke dalam ember yang berada di kamar mandi.
Selang beberapa menit kemudian, Desi pun menuju kamar mandi. Namun, saat ia hendak mandi air hangat tadi, ternyata air dalam ember tersebut sudah kosong.
''Ibu.. Ibu jadi masak air tadi? Mana air hangatnya, Bu?'' tanya Desi.
''Itu, di ember hitam,'' jawab ibunya.
''Nggak ada, Bu. Embernya kosong. Tapi lantainya kok hangat, ya,'' jelas Desi.
Bu Tini pun bergegas menuju kamar mandi. Ternyata, ember yang ia isi air hangat tadi bocor.
''Alamak...!! Bocor rupanya ember ini. Pantaslah nggak ada airnya,'' ujar ibu kaget.
Ia pun memasak kembali air hangat untuk anak bungsunya itu. Sayangnya, gas kompornya pula sekarang yang habis.
''Nasiblah. Tak jadi aku mandi air hangat,'' ujar Desi terduduk lemas.(azr)