PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Tiba-tiba suasana haru terasa di dalam aula Balai Bahasa Provinsi Riau, Kamis (21/1) siang, saat Drs Agus Sri Danardana MHum menyampaikan kata sambutannya. Lelaki asal Sragen yang sudah hampir tujuh tahun memimpin Balai Bahasa Provinsi Riau (BBPR) itu tak bisa menyembunyikan kesedihannya.
“Saya tak ingin menyampaikan keberhasilan atau apa yang sudah saya lakukan di lembaga ini. Saya ingin menyampaikan terima kasih kepada semua teman-teman pegawai, teman-teman sastrawan dan budayawan Riau, dan semua orang yang pernah terlibat dan berhubungan dengan saya selama saya di Riau. Saya sangat berterima kasih, selama saya bertugas selalu didukung,” jelas Danardana.
Hampir semua yang hadir tak bisa menyembunyikan rasa haru yang mendalam. Ya, pada siang yang mendung tersebut, para pegawai BBPR melepas mantan Kepala Kantor Bahasa Lampung tersebut yang mendapat tugas baru memimpin Balai Bahasa Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).
Pada saat yang bersamaan, mereka juga menyambut kepala baru yang sebelumnya bertugas di Kantor Bahasa Provinsi Bangka Belitung (Babel), Drs Umar Solikhan MHum. Dalam acara tersebut juga sekaligus melepas Dra Yanti Riswara MHum, pegawai BBPR yang mendapat promosi menjadi Kepala Kantor Bahasa Lampung.
Dalam acara tersebut, selain dihadiri seluruh pegawai Balai Bahasa Provinsi Riau, beberapa sastrawan Riau juga hadir. Mereka antara lain Marhalim Zaini, Fakhrunnas MA Jabbar, Dr Efrizal, Syafruddin Saleh Sai Gergaji, Aris Abeba, Suharyoto Sastro Suwignyo, Matrock, Fita Wulan Utami, da siswa-siswi SMA 1 Pekanbaru yang selama ini aktif berinteraksi dengan Balai Bahasa Provinsi Riau.
Danardana sebenarnya merasa berat meninggalkan Riau dan ingin menyelesaikan tugasnya sampai dia pensiun pada Oktober 2017. Dia merasa sudah menyatu dengan dunia sastra dan kebudayaan Riau, juga orang-orangnya. Dia mengaku sudah lelah harus pindah ke tempat baru dan beradaptasi dengan hal yang baru lagi, padahal masa tugasnya tinggal sekitar setahun setengah.
“Saya terlanjur mencintai Riau dan orang-orangnya yang selama ini menerima saya dengan sangat terbuka. Saya berharap, Pak Umar Solikhan yang menggantikan saya, semoga bisa melakukan hal-hal yang mungkin selama ini tak bisa saya lakukan,” ujar Danardana.