SENGGANG MARHALIM ZAINI

Membakar

Seni Budaya | Minggu, 03 Januari 2016 - 00:36 WIB

Who was it said: Resist not evil?

I’ll burn that book, so help me the devil,” (James Joyce).


 ritual pergantian   tahun, ke­rap  identik dengan bakar-bakaran; kembang api, ba­kar ayam, bakar ikan, bakar jagung, dll. Begitu menyebut api, kita seperti diingatkan dengan berbagai ritual da­lam tradisi agama-agama lama. Api (di­yakini) mampu menyuci­kan. Api, adalah media/tangga naik ke dunia non-materi. Proses “pemba­karan tubuh manusia” oleh api, dalam tradisi ngaben misal­nya, tak lain adalah ritual “penyucian” itu. Bah­wa, begitu terbakar, tubuh ma­nusia akan tereduksi me­n­jadi empat unsur po­kok: karbon, hidrogen, oksigen, dan nitrogen.

Yang terbakar, memang “hancur” tapi bukan “le­nyap.” Yang terbakar, berme­tamorfosis menjadi “yang lain.” Kiamat, yang juga (di­ya­kini) ditandai dengan bu­nyi “terompet” sangkakala (oleh malaikat Isrofil) itu, adalah penghancuran, yang sekaligus menjadi pintu ma­suk ke “dunia lain.” Maka, “dunia yang hancur” itu bu­kan serta merta ditiadakan perannya, tapi justru sangat menentukan nasib sese­orang dalam “kehidupan” yang lain. Dan inilah, se­buah reafirmasi ihwal “kesi­na­mbungan” itu.

Lalu, apa yang kita pikir­kan soal “pembakaran bu­ku” misalnya, yang justru (rupanya) memiliki sejarah panjang yang rumit. Kalau kita membaca buku karya Fernando Baez, seorang ahli buku dari Spanyol, berjudul Pengahancuran Buku dari Masa ke Masa, yang juga menulis La destruccion cultural de Iraq (yang membuat ia dinyatakan persona non grata oleh pihak berwenang Amerika), kita seperti te­ngah disuguhkan sebuah sejarah “hitam” bangsa-ba­ngsa. Sejak masa zaman ku­no hingga kini, tak henti-hentinya buku-buku diba­kar, dihancurkan. Baik oleh sebab ideologis, mitos, pe­rang, sampai sebab alamiah. Tentu, banyak orang me­nyu­m­pah. Terutama para penulis, sastrawan, penyair: orang-orang yang memang merasakan betul bagaimana “perjuangan” memeras jerih dari keringat kreativitas.


        

        

 

 

 

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook