PASIRPENGARAIAN (RIAUPOS.CO) - Dalam sepekan terakhir hingga Selasa (20/6/2023), Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) masih ditemukan sejumlah titik api akibat terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Berdasarkan laporan data Tim Satgas Darat Karhutla Kabupaten Rohul, lahan yang terbakar hingga Selasa (20/6/2023) luasnya telah mencapai ratusan hektare. Ini diduga akibat adanya oknum masyarakat yang membuka lahan perkebunan dengan cara di bakar.
Karhutla yang terparah terjadi di Rohul tepatnya di Desa Pauh, Kecamatan Bonai Darussalam. Luas lahan yang terbakar lebih kurang 100 hektare dengan jenis tanah gambut dan vegetasi terbakar berupa semak belukar dan lahan kosong. Sebelumnya, Jumat (16/6/2023) puluhan hektare luas lahan yang terbakar terjadi di Kecamatan Rokan IV Koto.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Rohul Zuljandri Rosa SS MM saat dikonfirmasi Riaupos.co, Selasa (20/6/2023) petang membenarkan, ditemukannya karhutla di Kabupaten Rohul dalam sepekan terakhir.
‘’Berdasarkan laporan dari Tim Satgas Darat Karhutla Rohul, luas lahan yang telah terbakar dalam sepekan terakhir lebih kurang seratusan hektare. Terparah di Desa Pauh. Di sana 100 hektare lahan gambut terbakar. Hingga saat ini Tim Satgas dari BPBD, TNI-Polri, Satgas Kresna Bonai Darussalam dan relawan masih melakukan pemadaman dan pendingin di lokasi lahan gambut yang terbakar,’’ ujarnya.
Pria yang akrab disapa Ijen itu mengaku, meluasnya luas lahan gambut yang terbakar di Desa Pauh disebabkan, selain cuaca ekstrem, arah angin yang berembus berubah-ubah.
‘’Sumber air ada. Upaya pemadaman kebakaran lahan gambut masih berlangsung. Hanya saja dengan cuaca panas, dan arah angin berembus berubah-ubah, sehinggaa kobaran api menjalar ke lahan kosong dan semak belukar,’’ katanya.
Zuljandri mengatakan, BPBD Rohul bersama TNI Polri telah melakukan pemadaman darat selama 2 (dua) hari. Sedangkan Satgas Ksatria Kresna Bonai Darussalam telah melakukan pemadaman selama 5 (lima) hari.
‘’Hingga saat ini Tim Gabungan masih melakukan pemadaman darat, dan dibantu pemadaman melalui water bombing dari BNPB. Sekarang kendala dilokasi, angin yang berembus kencang dan cuaca panas yang ekstrem,’’ ujarnya.
Dia membenarkan, satu unit alat berat jenis eksavator juga telah diturunkan untuk memutus jalur api di lahan gambut yang terbakar. Selain menurunkan mobil resque BPBD 1 unit, ministraker BPBD 1 unit, Mesin Shibaura Satgas 1 unit dan selang 1,5 Inchi sebanyak 30 rol.
Laporan: Engki Prima Putra
Editor: Edwar Yaman