PASIRPENGARAIAN (RIAUPOS.CO) - Memasuki musim kemarau yang rawan akan kemungkinan terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rokan Hulu (Rohul) bersama Polri dan TNI, pelaku usaha berkomitmen secara bersama-sama melakukan antisipasi dan pencegahan terjadinya karhutla dengan telah melakukan sejumlah langkah strategis.
Selain melakukan patroli rutin, Polres Rohul beserta Polsek jajaran melakukan sosialiasi kepada masyarakat akan dampak terjadinya karhutla. Selasa (2/5/2023) siang, pemerintah daerah bersama Polres Rohul menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Analisa dan Evaluasi (Anev) Penanggulangan Karhutla di wilayah Kabupaten Rohul di ruang rapat lantai 3 (tiga) Kantor Bupati Rohul.
Rakor Anev Penanggulangan Karhutla tersebut dipimpin Bupati Rohul H Sukiman bersama Kapolres Rohul AKBP Budi Setiyono SIK MH, sebagai bentuk keseriusan dalam upaya pencegahan dan penanggulangan karhutla di Rohul.
Kapolres Rohul AKBP Budi Setiyono SIK MH menyampaikan, karhutla menjadi perhatian serius Polri. Secara umum di Provinsi Riau yakni Dumai dan Bengkalis saat ini telah terjadi karhutla.
Namun sekarang masih berupaya untuk pemadaman titik api dan pendinginan.
''Mari kita bersama-sama menjaga Kabupaten Rohul ini dari karhutla. Tentunya harus ada komitmen, bagi yang membuka lahan perkebunan dan pertanian agar tidak dengan cara dibakar,'' jelasnya.
Kapolres menjelaskan, pada bulan Juni diprediksi terjadi musim kemarau, puncaknya di bulan September dan diperkirakan Oktober sudah normal.
Sebagai antisipasi dan pencegahan karhutla, Budi mengatakan melakukan mapping daerah yang rawan terjadinya karhutla serta melakukan inventarisasi, kekuatan personel gabungan dan peralatan untuk melakukan pemadaman serta pendinginan karhutla.
Di samping menggandeng dan tingkatkan koordinasi, komunikasi kerja sama secara proaktif dan kolaboratif dengan semua unsur terkait.
"Kami berharap para kapolsek, camat dan danramil dibantu dengan bhabinkamtibmas, babinsa, kades dan lurah di 16 kecamatan, untuk melakukan upaya preemtif dan preventif dalam penanganan karhutla di Kabupaten Rohul," terangnya.
Mantan Kasubditmin Regident Ditlantas Polda Riau itu meminta lakukan pengecekan terhadap perlengkapan dan peralatan karhutla yang ada di masing masing polsek serta instansi terkait. Dengan memastikan ketersediaan embung dan kanal bloking yang ada pada areal perusahaan dan permukiman masyarakat. Apabila tidak berfungsi segera diperbaiki.
Dalam Rakor Anev Penaggulangan Karhutla, Budi meminta perlunya melakukan Forum Group Diskusi(FGD) di tingkat kecamatan sampai tingkat desa untuk memberikan imbauan terkait bahaya bencana karhutla.
Kemudian meningkatkan kemampuan personel dalam penanganan karhutla melalui bimtek, pelatihan fungsi atau pelatihan bersama.
"Kami mengajak seluruh personel dan stakeholder lainnya untuk mengaktifkan aplikasi Dasboard Lancang kuning serta melengkapi dengan foto kegiatan dengan Timstam Camera," imbau Budi.
Terkait oknum yang sengaja membuka lahan perkebunan yang mengakibatkan terjadinya karhutla, Kapolres menegaskan akan ditindak tegas dan terukur melalui upaya Gakkum terpadu terhadap pelaku pembakaran hutan lahan, baik individu dan korporasi.
Laporan: Engki Prima Putra
Editor: Edwar Yaman