INTERUPSI

Tepak Lembaran Gejolak Politik Riau, Riau Merdeka dan Otsus

Riau | Rabu, 30 Mei 2018 - 10:19 WIB

Tepak Lembaran Gejolak Politik Riau, Riau Merdeka dan Otsus

Narasi dan rentetan peristiwa yang tertuang pada tulisan diatas adalah proses otsus di Papua. Dengan maksud dapat dijadikan sebagai catatan untuk digunakan  gerakan otsus di Riau. Sengaja penulis belum mengkomparasi dengan apa yang terjadi di Timor Timur dan Aceh. ( baca: pernak pernik Otsus).

Tulisan kedua dari tulisan sebelumnya berjudul Gaung Meriung Otsus Riau pada kolom interupsi, Selasa (22/5). Setelah naik cetak dan tersebar di medsos ternyata mendapat tanggapan gegap gempita. Bahkan via Facebook dan WA banyak yang siap pasang badan berjuang merebut otsus seraya menitip pesan agar diteriakkan lebih keras lagi.

Baca Juga :Wabup Bagus Santoso Ekspose Rencana Pembangunan Jembatan Pakning-Pulau Bengkalis

Teman FB Amir Rz juga menyarankan agar gerakan otsus dengan merangkul semua elemen tanggalkan ego, Insya Allah apapun bisa jika tidak hanya akan menjadi bualan ibarat pungguk merindukan bulan. Bila perlu belajar sama tetua tetua Aceh. Alhamdulillah, Riau Pos,  Rabu (23/5) pada halaman pertama menaikkan liputannya dengan judul besar  “Berjuang Demi Otsus”.

Menilik kebelakang sumbangan Riau Pos tehadap perjuangan otsus di Riau selalu terdepan. Mengutip dari Buku Indonesia di Ambang Perpecahan karangan Prof  Syamsuddin Haris yang kebetulan menjadi Dosen penulis bidang mata kuliah analisa peta kekuatan politik di Indonesia Universitas Nasional (UNAS) Jakarta, salah satu bukti Riau Pos peduli daerah di antaranya pernah menurunkan tulisan  “Pejabat Pusat Arogan” pada tanggal 15 Maret 1999 merespon pernyataan Menteri Polkam Faisal Tanjung yang menyatakan “akan melibas gerakan separatis”. Sehari sebelumnya 14 Maret 1999, Riau Pos menurunkan secara lengkap tentang keriuhan politik lokal di Riau.

Masih di medsos beragam tanggapan terkait otsus, rata rata menyambut lantang hanya satu orang yang tak paham. Misalnya dengan mengatakan belum tahu apa perlu otsus, apanya yang mau diperjuangkan kembali karena anggaran yang tersedia di APBD saja tak terbelanjakan. Begitu juga dengan celetukan semoga bukan karena berada pada tahun politik, jelang Pemilu 2019. Tetapi dari semua tanggapan menyambut baik gaung otsus kembali.

Prof Djohermansyah Djohan, Mantan Dirjen Otda Kemendagri yang juga pernah menjabat PJ Gubernur Riau pada mata kuliah bidang pembangunan politik lokal dan otonomi daerah menjelaskan. Riau salah satu provinsi yang mendambakan otsus karena faktor ekonomi, Riau memiliki kekayaan alam seperti Aceh dan Papua.

Mau tahu seberapa besar kekayaanya Riau yang diambil Jakarta? Sengaja penulis dedahkah penerimaan negara dari Riau selama tahun 1997/1998 masa sebelum berlaku otonomi daerah. Data tatkala Riau bergolak menuntut Jakarta. Mari disimak seksama ; dari pajak Rp966,393 miliar, nonpajak RpRp.387,098 miliar, sektor pertambangan Rp13,185 miliar, sektor perindustrian dan perdagangan Rp57,720 miliar, sektor keuangan Rp69.718 miliar, total duit Riau yang diangkut ke Jakarta Rp59.720 triliun.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook