Kurang optimalnya dan kegagalan implementasi Otsus ditengarai menimbulkan kerugian bagi negara dan masyarakat Papua. Sehingga dana besar yang dikucurkan pemerintah dinilai tidak mendatangkan perubahan mendasar di tanah Papua.
Demikian ungkapan yang disampaikan senator dari Maluku Nono Sampono terkait otsus Papua. Jika dikaitkan dengan Riau hendaknya menjadi perhatian serius untuk mengawal perjuangan otsus yang mulai kembali digaungkan. Jangan sampai dana otsus dikucurkan namun tidak membawa perubahan mendasar baik di bidang sumber daya manusia maupun infrastruktur .
Agaknya hal tersebut menjadi salah satu perkara yang harus dipagar dari awal sehingga tidak ada celetukan “ paling yang menikmati nanti dia dia saja”, yang akhirnya membuat tidak bulat mufakat dalam gerakan. Di samping juga menjadi gambaran bahwa problem merebut otsus bukan hanya masa awal tetapi juga setelah berhasil.
Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Saut Situmorang menyatakan, Pemerintah Pusat maupun KPK sendiri belum melakukan kajian soal otsus di Provinsi Papua maupun Papua Barat. Jika selama ini banyak pihak yang menyatakan di Papua gagal, menurut Situmorang, itu hanya wacana dan belum ada pembuktianya.
Ia mengatakan, selama belum ada bukti soal otsus di Papua gagal maka tidak bisa menuduh dan mangatakan otsus di Papua itu gagal. Bupati Lanny Jaya, Befa Yigibalom tidak habis pikir dan mempertanyakan bentuk kegagalan otsus di Papua. Befa justeru mengklaim, otsus di Papua berhasil. Hal itu bisa dibuktikan dengan adanya pembangunan di kabupaten/kota se-Papua.