Bawang Putih Impor Terindikasi Terkontaminasi Residu

Riau | Sabtu, 29 Juli 2023 - 10:10 WIB

Bawang Putih Impor Terindikasi Terkontaminasi Residu
Petugas Disketapang Pekanbaru melakukan pengujian residu terhadap sampel pangan yang dijual di Pasar Sail, belum lama ini. (DISKETAPANG PEKANBARU UNTUK RIAU POS)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Guna memberikan rasa aman kepada masyarakat yang mengonsumsi produk pangan, Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang) Kota Pekanbaru melakukan uji residu pada sampel sejumlah komoditas pangan yang dijual di pasar tradisional.

Kepala Disketapang Pekanbaru melalui Koordinator Keamanan Pangan, Ceria Dona Lagizasvera mengatakan, pengujian komoditas pangan ini untuk memastikan produk pangan yang dijual di pasar tradisional aman dikonsumsi oleh masyarakat. Proses pengambilan sampel produk pangan dilakukan di Pasar Sail, Jalan Hangtuah, Kecamatan Sail, Selasa (25/7) lalu. Di mana proses pengujian dilakukan di laboratorium Disketapang Kota Pekanbaru di perkantoran Tenayan Raya.


”Kami melakukan uji sampel residu pada sejumlah komoditas pangan di Pasar Sail. Di antaranya bengkuang dari Petapahan, nenas dari Siak, tomat dari Sumatera Utara, cabai rawit dari Bukittinggi, pepaya dari Pekanbaru serta bawang putih impor dari Thailand,” ujarnya, Jumat (28/7).

Dari hasil pengujian kata Dona, diketahui kalau mayoritas komoditas tumbuhan yang dipasarkan pedagang di Pasar Sail cukup baik. ”Hanya satu komoditas yang ditemukan terindikasi terkontaminasi residu berbahaya yakni untuk jenis bawang putih,” sebutnya.

Lanjut Dona, hasil sampel ini nantinya akan dilakukan pencatatan dan direkomendasikan kepada pihak pengelola pasar untuk selanjutnya diingatkan kepada pedagang dan distributor untuk memperhatikan kualitas bahan pangan asal tumbuhan yang hendak dipasarkan.

Sebelum melaksanakan uji residu di Pasar Sail, beberapa bulan lalu, Disketapang Pekanbaru juga melakukan uji residu ke Pasar Kodim dan Pasar Limapuluh.

Selain pasar tradisional, Disketapang juga melakukan uji petik langsung terhadap komoditas tanaman yang ditanam oleh kelompok tani maupun kelompok wanita tani.

Dona mengimbau masyarakat untuk lebih selektif dalam membeli produk pangan yang dijual di pasaran agar tidak ada produk pangan yang berbahaya yang dikonsumsi oleh masyarakat.

”Dari hasil yang ditemukan di lapangan, hasil produk pangan yang dijual di Kota Pekanbaru sangat aman dikonsumsi oleh masyarakat. Namun jika masyarakat menemukan ada produk pangan yang mengandung bahan yang berbahaya bisa melaporkan langsung ke Disketapang Kota Pekanbaru untuk dilakukan penanganan lebih lanjut,” ujarnya.(ayi)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook