Pengumuman sembuhnya keenam pasien tersebut disampaikan oleh Plt Kadiskes Kota Dumai Syahrinaldi didampingi Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Dumai dr Syaiful. “Enam pasien positif Covid-19 yang dinyatakan sembuh tersebut yakni K, Y, DYA, RN, S dan T,” tutur ujar Kadiskes Kota Dumai Syahrinaldi, Sabtu (9/5).
Syafrinaldi menjelaskan, untuk pasien K, Y dsn DYA merupakan satu klaster yakni klaster Bekasi. Mereka merupakan satu keluarga. “K ini merupakan istri pasien S yang lebih dahulu sembuh. Sedangkan Y dan DYA merupakan ibu dan anak. DYA pasien positif Covid-19 yang diketahui merupakan seorang bayi,” sebut pria yang akrab disapa Ucok ini.
Kemudian RN, pasien 02 yang merupakan suami dari pasien 03, ME yang dinyatakan lebih dahulu sembuh. Selanjutnya, pasien S dan T yang merupakan pasien klaster Nakes Teladan yang diketahui merupakan klaster penularan lokal. “Alhamdulillah ini merupakan kabar baik bagi kita semua,” terangnya.
Ia mengatakan ke enam pasien yang dinyatakan sembuh ini sudah dipulangkan ke rumah mereka masing-masing. “Namun, di rumah mereka harus melakukan isolasi mandiri selama lebih kurang 14 hari. Baru setelah itu boleh berinteraksi sosial dengan masyarakat. Tapi tetap melakukan social distancing dan semua protokol terkait Covid-19 yang telah ditetapkan,” sebutnya.
Pria yang juga menjabat sebagai Asisten II Setdako Dumai itu mengucapkan terima kasih kepada pasien dan keluarga pasien yang selama ini kooperatif saat perawatan sehingga bisa dinyatakan sembuh dari Covid-19. “Selain itu, kami juga ucapkan terima kasih kepada tenaga medis yang telah bekerja keras sehingga pasien positif Covid-19 yang sembuh semakin bertambah,” sebutnya.
Selain itu, pihaknya juga menyampaikan kondisi pasien 01 berinisial SA yang tidak kunjung sembuh. “Pasien ini sudah 12 kali swab, namun hasil terakhir pada 6 Mei lalu masih positif Covid-19,” tuturnya.
Ia mengatakan sampai saat ini SA masih di rawat di RSUD Kota Dumai dengan kondisi klinis sudah membaik. Namun masih positif Covid-19 karena tanpa memiliki gejala Covid-19. “SA memang sudah lansia, jadi kemungkinan antibodi tidak kuat sehingga virus masih ada di tubuh pasien,” tuturnya.
Di Bengakalis, Tiga PDP Sembuh dan Satu Meninggal
Sementara itu, jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) di Kabupaten Bengkalis yang sembuh, terus tertambah. Sesuai data yang dirilis Dinas Kesehatan, Sabtu (9/5), ada penambahan tiga orang. Ketiga PDP yang sembuh tersebut, dua tercatat dari Kecamatan Bathin Solapan, dan satui dari Kecamatan Mandau. “Ketiganya sebelumnya dirawat di RS Permata Hati Duri,” jelas Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bengkalis, Johansyah Syafri.
Kedua PDP dari Bathin Solapan itu, kata Johan adalah WN (58) dan DY (51). “WN dan DY merupakan warga Jawa Barat (bukan Jakarta seperti diinformasikan sebelumnya). Keduanya bekerja di salah satu perusahaan minyak di daerah ini (Duri) dan tinggal di Bathin Solapan,” terangnya.