PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Pemerintah pusat melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) saat ini sedang memproses pengiriman dua unit helikopter dari Australia untuk penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Riau. Dua unit helikopter tersebut satu unit digunakan untuk patroli dan satu unit untuk water bombing.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau M Edy Afrizal mengatakan, seluruh dokumen untuk pengiriman helikopter tersebut telah selesai, termasuk dokumen surat penugasannya. “Dua unit helikopter sedang dilakukan proses pengiriman dari Australia. Mudah-mudahan dapat segera sampai ke Riau dan tidak ada kendala karena akan ada beberapa tempat yang disinggahi helikopter tersebut sebelum sampai ke Riau,” katanya, Kamis (27/4).
Meski helikopter tersebut belum sampai ke Riau. Namun tim gabungan tetap melakukan upaya pemadaman karhutla di Riau, khususnya di Kabupaten Bengkalis dan Kota Dumai. “Tim darat tetap melakukan pemadaman karhutla. Untuk di Dumai dan Bengkalis saat ini sedang dalam proses pendinginan. Kalau api di permukaan sudah padam,” ujarnya.
Dari data yang dihimpun, hingga saat ini total luas karhutla di Riau mencapai 369,08 hektare yang terjadi di 10 kabupaten/kota di Riau. Jumlah ini tersebar di Kabupaten Rokan Hilir seluas 22,2 hektare, Dumai seluas 80,67 hektare, Bengkalis seluas 156,83 hektare, dan Meranti seluas 8,5 hektare.
Kemudian di Siak seluas 12,35 hektare, Pekanbaru seluas 8,82 hektare, Kampar 2,78 seluas, Pelalawan seluas 30,48 hektare, Indragiri Hulu selaus 0,65 hektare, dan Indragiri Hilir seluas 42,5 hektare. ‘’Sedangkan dua kabupaten lain yakni Rokan Hulu dan Kuansing tidak terjadi karhutla,” paparnya.
Selain upaya pemadaman, saat ini juga sedang dilakukan upaya Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) dengan melakuan penebaran garam di udara. Hingga saat ini, sudah 7 ton garam yang disemai, terutama di wilayah pesisir Riau. “Sudah sekitar 7 ton garam yang disemai dari total stok 20 ton garam yang ada. Di lokasi karhutla juga sudah sempat terjadi hujan, namun tidak deras,” ujarnya.
Danrem Turun Langsung Padamkan Api
Danrem 031/Wira Bima Brigjen TNI Dany Rakca Andalasawan turun langsung melakukan pemadaman karhutla. Bersama beberapa pejabat Korem, Brigjen Dany mendatangi lokasi yang berada di Jalan Tugu Rejo, Desa Teluk Lecah, Kecamatan Rupat, Bengkalis. Danrem mengatakan, titik karhutla berada pada areal perkebunan masyarakat yang notabenenya adalah lahan gambut dan ditumbuhi semak belukar.
“Penyebab kebakaran masih diselidiki oleh rekan Polri. Tanggulangi kebakaran ini, kita turun langsung memadamkan. Selain saya pribadi, pasukan kita dari jajaran Kodim 0303 Bengkalis, termasuk Dandimnya sendiri turut berjibaku memadamkan api,” ujar Danrem.
Diketahui sebelumnya, karhutla terjadi di dua wilayah di Provinsi Riau sejak Rabu (19/4). Kapolda Riau Irjen Pol Mohammad Iqbal juga sempat turun langsung ke lokasi karhutla untuk melakukan pemadaman.
Selain itu, Wakapolda Riau Brigjen Pol Kasihan Rahmadi juga memimpin langsung upaya pemadaman dan pendinginan di Jalan Parit Purba, Kelurahan Pelintung, Kecamatan Medang Kampai, Kota Dumai. Petugas gabungan juga masih bekerja melakukan pemadaman. Karena diketahui, titik api muncul dari arah Kabupaten Bengkalis dan menjalar dengan cepat ke wilayah Kota Dumai karena angin yang bertiup kencang.
Upaya pemadaman saat ini dilakukan oleh 294 tim gabungan dari Dit Samapta Polda Riau, Polres Dumai, Polsek Medang Kampai, Brimob Polda Riau, Gabungan TNI, BPBD Provinsi Riau dan BPDB Kota Dumai, Manggala Agni, Masyarakat Peduli Api (MPA), Regu Pemadam PT Wilmar, Sinarmas dan masyarakat setempat.
Selain itu, petugas gabungan yang terdiri dari personel Koramil 04/Rupat, Manggala Agni dan Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Bengkalis juga memadamkan kobaran api yang membakar lahan Dusun Pacut Desa Dungun Baru Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis, Kamis (27/4).
Menggunakan alat pemadam kebakaran petugas langsung turun ke lokasi setelah mendapat informasi dari masyarakat. Danramil 04/Rupat Kapten Inf Tarman Sagino mengatakan, lokasi kebakaran yang merupakan lahan semak belukar cukup menyulitkan petugas dalam proses pemadaman.
Namun beruntung terdapat banyak sumber air yang berasal dari genangan genangan parit, sehingga api berhasil dipadamkan. “Kami selalu mengimbau kepada pemilik lahan agar selalu melakukan pengontrolan terhadap lahan miliknya guna mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan. Karena saat ini kondisi cuaca yang tak menentu, sehingga kondisi panas dapat membakar lahan dengan cepat,” ujar Danramil.(nda/sol/ksm)