Salah seorang pedagang Udin mengatakan, dua pekan jelang Ramadan harga minyak goreng curah dan kemasan semakin melambung tinggi. Bahkan, untuk mendapatkannya stok minyak goreng curah pedagang harus mencari ke sejumlah distributor. Akibat kenaikan harga ini membuat dia mengalami dampak dari segi omzet yang turun hingga 20 persen.
"Harganya memang segitu. Sekarang kami belum mendapatkan info dari distributor. Bahkan agen membagikan ke kami sekarang terbatas. Masing-masing kami mendapatkan dua jeriken,"ucapnya
Dia berharap harga minyak curah tetap stabil di bulan Ramadan dan meminta pihak terkait untuk cepat mengelesaikan permasalahan ini, khususnya Provinsi Riau.
Pemerintah telah menentukan harga eceran tertinggi (HRT) minyak goreng curah Rp14.500 per kilogramnya. Meski begitu, masih belum bisa diterapkan di sejumlah pasar tradisional di Kota Pekanbaru. Bahkan, dua pekan jelang Ramadan, harga minyak goreng curah dijual Rp22.000 per kilogram. Sementara harga minyak goreng kemasan sederhana dijual Rp24.000 per liter. Sehingga membuat masyarakat mulai mengeluhkan kenaikan harga tersebut.
Pantauan Riau Pos, Senin (21/3) di sejumlah pasar tradisional di Kota Pekanbaru seperti Pasar Panam dan Pasar Dupa tampak stok minyak goreng curah masih banyak dijual pedagang. Sedangkan minyak goreng kemasan stoknya masih terbatas.
Salah seorang pedagang Udin mengatakan, dua pekan jelang Ramadan harga minyak goreng curah dan kemasan semakin melambung tinggi. Bahkan, untuk mendapatkannya stok minyak goreng curah pedagang harus mencari ke sejumlah distributor. Akibat kenaikan harga ini membuat dia mengalami dampak dari segi omzet yang turun hingga 20 persen. "Harganya memang segitu. Sekarang kami belum mendapatkan info dari distributor. Bahkan agen membagikan ke kami sekarang terbatas. Masing-masing kami mendapatkan dua jeriken,"ucapnya
Dia berharap harga minyak curah tetap stabil di bulan Ramadan dan meminta pihak terkait untuk cepat mengelesaikan permasalahan ini, khususnya Provinsi Riau.
Sementara itu, salah seorang pedagang di Pasar Cik Puan Rahmat mengatakan saat ini harga minyak goreng curah masih dijual Rp17ribu per kilogramnya. Sedangkan minyak goreng kemasan dijual Rp24.000 per liternya dan Rp49.000 untuk 2 liter.
"Stok masih yang lama. Kalau sekarang belum ada pasokan dari distributor, makanya harganya masih mahal," ucapnya.
Di tempat terpisah salah seorang pedagang ayam goreng di Jalan Utama Kecamatan Bukit Raya Melda mengaku harga minyak goreng curah saat ini sudah sangat mencekik pengusaha kecil di Kota Pekanbaru. Pasalnya, banyak pedagang yang harus berhemat dalam menggunakan minyak goreng agar usahanya tetap berjalan. Bahkan guna meminimalisir kerugian yang dialami, dirinya terpaksa harus menurunkan jumlah produksi dan juga ukuran ayam goreng yang dijual.
Dirinya mengaku, sebelum harga minyak goreng curah maupun kemasan melonjak derastis dalam sehari produksi ayam goreng miliknya bisa mencapai 100 potong dalam sekali masak. Namun kini, berkurang menjadi 50 potong ayam dan dengan penggunaan minyak goreng hanya sekitar 5 liter hingga 8 liter saja.
"Malah sekali harga minyak sekarang. Kalau tidak pandai-pandai berhemat yang ada rugi terus. Semoga harga minyak goreng curah maupun kemasan bisa kembali normal atau disubsidi kan seperti dulu sehingga pengusaha kecil dan masyarakat masih bisa menggunakan minyak goreng untuk keperluan sehari-hari, " harapnya.
Siasati dengan Berhemat
Saat ini, minyak goreng kemasan sudah mudah ditemukan di pasaran, sebab harganya sudah mengikuti harga pasaran.
Hal itu membuat para ibu bernapas lega. Sebab, tingginya harga minyak goreng dapat disiasati dengan berhemat. Salah seorang ibu rumah tangga, Nurul mengaku tak kesulitan lagi untuk mendapatkan minyak goreng meski harganya di pasaran memang tinggi.
"Lebih baik seperti ini, meski harga tinggi tapi ada di pasaran. Jadi kami bisa menyiasatinya dengan cara berhemat saat memasak," ucap Nurul.
Kabid Perdagangan Disperindag Hendra SE MM, pihaknya melakukan pengawasan agar jangan sampai ada penimbunan. Saat ini tiga distributor besar yang ada di Kabupaten Siak ini, masih tetap menyalurkan minyak goreng ke toko-toko dan pasar. "Kami memantau pasar. Terutama terkait ketersediaan minyak goreng berikut harganya," ungkap Hendra.
Sementara Kapolres Siak AKBP Gunar Rahadiyanto mengatakan pihaknya melakukan pengawasan dengan menurunkan personel intel dan Reskrim. "Ada tiga distributor besar di Kabupaten Siak ini, kami memastikan tidak ada penimbunan. Kami pastikan juga minyak goreng tetap ada di pasaran," ungkap Gunar.
Meranti Pastikan Stok Minyak Goreng Curah
Pasca dicabutnya subsidi minyak goreng kemasan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Meranti hanya mampu mengawasi pasokan minyak goreng curah untuk memenuhi keperluan warga setempat. Saat ini, minyak goreng kemasan yang beredar di Kepulauan Meranti naik menjadi Rp 20.500 per liter. Sementara minyak goreng curah Rp14.000 per liternya. "Iya benar. Yang harus benar dipastikan ketersediaannya hanya minyak goreng curah. Karena mulai pukul 00.00 WIB per 16 Maret 2022 lalu, harga minyak goreng kemasan naik menjadi Rp20 ribu." ungkap Plt Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Marwan, Senin (21/3).
Minyak goreng kemasan, kata Marwan, sudah hitungan bisnis berapa pun harganya. Harga itu tergantung dari pengusaha itu sendiri, karena sudah tidak ada lagi aturan dari pemerintah. "Kita tidak bisa mengawasinya lagi kalau yang bukan subsidi," sebut Sekretaris Disperindag Kepulauan Meranti itu.
Untuk mencukupi ketersediaan minyak curah, ia mengaku sudah berkoordinasi dengan pihak agen di Selatpanjang. (idr/far/wan/jpg/sol/ayi/mng/wir)