PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Tepat 10 hari lagi, umat muslim akan menyelenggarakan ibadah puasa Ramadan pada 23 Maret 2023. Biasanya, tingkat konsumsi masyarakat meningkat jelang memasuki bulan Ramadan. Hal ini dikhawatirkan dapat berimbas kepada naiknya harga-harga kebutuhan pokok. Termasuk juga adanya oknum yang memanfaatkan momentum tersebut, dengan menimbun distribusi Sembako sehingga harga jual bisa lebih tinggi.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, Kepolisian Daerah (Polda) Riau beserta jajaran memastikan bakal mengawal distribusi bahan pokok mulai dari hulu hingga ke hilir. Selain Satuan Tugas (Satgas) Pangan, Polda Riau di bawah kepemimpinan Irjen Pol Mohammad Iqbal juga telah menginstruksikan seluruh jajaran untuk bersama-sama melakukan pengawasan di 12 kabupaten/kota di Riau.
Hal ini sebagaimana diungkapkan Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Sunarto kepada Riau Pos, Senin (13/3).
Dikatakan dia, beberapa waktu lalu, tim dari Satgas Pangan yang dipimpin langsung Direskrimsus Polda Riau Kombes Pol Teguh Widodo turun langsung ke pasar dan pusat perbelanjaan guna memantau harga. Tidak berhenti sampai di situ, pihaknya terus melakukan pengawasan melekat di seluruh daerah di Riau.
"Sifatnya dilakukan secara berkesinambungan. Tidak hanya di wilayah perkotaan namun juga di seluruh kabupaten/kota yang ada di Riau melalui jajaran Polres," sebutnya.
Dikatakan Sunarto, persoalan inflasi dan kenaikan harga pokok menjadi fokus dan atensi Kapolda Riau saat ini. Untuk itu, polisi dikatakan dia, siap mengawal seluruh potensi kecurangan atau tindak pidana yang dilakukan para oknum untuk meraup keuntungan pribadi. Pihaknya mengingatkan para distributor agar tidak macam-macam karena akan berimplikasi terhadap proses hukum.
"Kami mengingatkan agar berusahalah dengan baik. Jangan sampai merugikan masyarakat. Apalagi memanfaatkan momentum Ramadan ini dengan melakukan penimbunan dan sebagainya. Kami siap menindak dan melakukan proses hukum lebih lanjut," tegasnya.
Tidak hanya itu, pihaknya juga turut melakukan pemantauan terhadap daerah penghasil bahan pokok. Karena biasanya, bila terjadi persoalan di daerah penghasil maka akan berdampak kepada saluran distribusi hingga ke daerah-daerah di Riau. Sejauh ini, dikatakan Kombes Sunarto persoalan distribusi bahan pokok cenderung stabil dan hanya mengalami sedikit kenaikan pada beberapa jenis kebutuhan saja.
"Kami juga koordinasi dengan daerah-daerah penghasol. Kemudian juga dengan pemerintah daerah juga terus berkoordinasi. Guna memastikan harga kebutuhan stabil di Riau," tutupnya.(nda)