Setelah mendapati fenoma kelangkaan minyak goreng, pemerintah mengambil kebijakan menghapus aturan HET. Harga minyak goreng dalam kemasan diserahkan ke mekanisme pasar. "Alhas tak lebih dari 24 jam dari pengumuman itu, minyak goreng kemasan membanjiri ritel-ritel," tuturnya. Tetapi banyaknya stok minyak goreng itu, bukan lantas membuat harganya murah. Tetapi justru semakin naik.
Bayu mengatakan ada minyak goreng kemasan yang dijual sampai Rp25 ribu/liter. Artinya lebih mahal 50 persen lebih dari aturan HET sebelumnya. Dia mengatakan sebelumnya minyak goreng menjadi komoditas yang sulit dibeli karena langka. Sekarang juga masih menjadi komoditas yang sulit dibeli, tetapi karena harganya melambung. Belum lagi ditambah momentum menjelang Ramadan, harga-harga kebutuhan pokok ikut naik.
Gubri Dihadiahi Minyak Goreng dan Weker
Puluhan mahasiswa Universitas Riau (Unri), memberikan hadiah berupa minyak goreng dan jam weker kepada Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar, Senin (21/3). Minyak goreng dan jam weker tersebut diserahkan mahasiswa usai audiensi dengan Gubri Syamsuar di Gedung Daerah Riau, Jalan Diponegoro, Pekanbaru. Presiden Mahasiswa Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unri Kaharuddin mengatakan, minyak goreng kemasan dua liter yang diberikan kepada Gubri tersebut dimaksudkan untuk mengingatkan pemerintah bahwa saat ini harga minyak goreng terus naik.
"Harga minyak goreng kemasan dua liter saat ini Rp49.900. Pemerintah jangan tinggal diam dengan hal ini, jangan mau kalah dengan oligarki," ujarnya.
Sementara itu, jam weker sudah diset setiap pukul 14.00 WIB akan berbunyi. Hal tersebut untuk mengingatkan pemerintahan Gubernur dan Wakil Gubernur Riau Syamsuar-Edy Natar Nasution yang tinggal dua tahun lagi.
"Setiap jam 14.00 WIB, jam weker ini akan berbunyi. Ini untuk mengingatkan Pak Gubernur Riau bahwa masa pemerintahannya tinggal dua tahun lagi. Tuntaskan program-program yang belum selesai," sebutnya.
Sementara itu Gubri mengatakan, khusus minyak goreng saat ini kuotanya yang mengatur adalah pemerintah pusat. Namun pihaknya tetap berusaha melakuan pengawasan distribusinya.
"Untuk kuota minyak goreng kemasan yang mengatur pemerintah pusat, tapi kami tetap melakukan pengawasan agar distribusinya tepat sasaran," ujarnya.
Sementara itu Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop UKM) Riau Taufiq OH melalui Kabid Perdagangan, Lisda Erni mengatakan, khusus untuk minyak goreng curah, hingga saat ini sudah 36 ton didistribusikan di dua daerah di Riau. "Yakni Kota Pekanbaru dan Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir. Total minyak goreng curah yang dikirimkan untuk dua daerah tersebut 36 ton," katanya.
Lebih lanjut dikatakannya, saat ini juga sedang dalam proses pengiriman ke Tembilahan sebanyak 18 ton. Di mana setiap pengiriman, kapasitas mobil tangki yang memuat sebanyak 18 ton.
"Tembilahan sudah mengajukan untuk pengiriman tahap kedua, jumlahnya sama dengan yang tahap pertama, yakni 18 ton," ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, pihaknya juga mengimbau kepada pemerintah kabupaten/kota untuk segera menstok minyak goreng curah dengan cara mengambilnya di Kota Dumai. Karena hal tersebut merupakan program pemerintah.
"Kami sudah mengimbau pemerintah kabupaten/kota untuk segera menstok minyak goreng curah dengan mengambil di Kota Dumai," pintanya.
Bagi yang sudah melakukan pengambilan minyak goreng curah, pihaknya juga mengimbau untuk senantiasa melakukan pengecekan stok yang tersedia. Hal tersebut dilalukan agar stok minyak goreng curah tidak sampai habis.
"Idealnya sebelum habis harus langsung melakukan pemesanan lagi, karena kuota untuk Riau 2 ribu ton per pekan. Dan kalau habis bisa kami ajukan penambahan lagi," katanya.
Masyarakat Keluhkan Kenaikan Harga
Pemerintah telah menentukan harga eceran tertinggi (HRT) minyak goreng curah Rp14. 000 per kilogram nya. Meski begitu, masih belum bisa diterapkan di sejumlah pasar tradisional di Kota Pekanbaru. Bahkan, dua pekan jelang Ramadan, harga minyak goreng curah dijual Rp22.000 per kilogram. Sementara harga minyak goreng kemasan sederhana dijual Rp24.000 per liter. Sehingga membuat masyarakat mulai mengeluhkan kenaikan harga tersebut.
Pantauan Riau Pos, Senin (21/3) di sejumlah pasar tradisional di Kota Pekanbaru seperti Pasar Panam dan Pasar Dupa tampak stok minyak goreng curah masih banyak dijual pedagang. Sedangkan minyak goreng kemasan stoknya masih terbatas.