Menurutnya saat ini kondisi pembangunan di daerah perbatasan masih jauh tertinggal jika dibandingkan Johor, Malaysia dan Singapura yang berada di depan mata. Bahkan bagi masyarakat perbatasan yang banyak menggantungkan hidup dengan bekerja di Negeri Jiran, muncul istilah Garuda di dadaku tapi ringgit di perutku.
Sedangkan Kepala Badan Perbatasan Provinsi Riau Ramli mengungkapkan di Riau terdapat tiga daerah perbatasan yakni Meranti, Bengkalis dan Rokan Hilir. Sebagian besar desa-desa di daerah perbatasan itu masih dalam kondisi tertinggal dan terisolir.
Sebelumnya Kasubdit Pengembangan Daerah Perbatasan Wilayah I Pratomo Budi Santyo memaparkan bahwa rakor tersebut digelar untuk membahas ragam problema di wilayah perbatasan.
“Harus ada komitmen bersama mulai pemerintah pusat, daerah, lembaga non pemerintah dan masyarakat setempat untuk mengembangkan daerah perbatasan itu. Karena itu perlu singkronisasi dan sinergitas program,” sebutnya.(adv/mal)