Selain itu ia menghimbau kepada stake holder kesehatan yang ada di Meranti untuk rutin melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Hal itu untuk menjaga lingkungan dengan orientasi mencegah perkembangan nyamuk tersebut.
"Sebagi upaya antisipasi agar lingkungan tetap terjaga, dan tidak ada lagi genangan air di tempat-tempat potensi pembiayakan atau perindukan nyamuk Aedes aegypti, " ujarnya.
Selain itu Dinkes juga menyiapkan sejumlah obat Abate yang telah dan akan kembali dibagikan kepada masyarakat. Menurutnya hal itu dilakukan setiap tiga bulan sekali.
"Perpanjang tangan kami dalam proses pembagian bubuk abate diserahkan sepenuhnya kepada pihak puskesmas," ujarnya.
Menurutnya persediaan bubuk Abate masih mencukupi. Stok masih tersedia 1.300 kilo dalam memenuhi persediaan hingga akhir 2019. (Wir)
Editor: Rindra Yasin