Kasus di Riau Bertambah 504 Pasien
Penambahan pasien positif Covid-19 harian di Riau masih tercatat tinggi. Jumat (9/7), pasien positif Covid-19 di Riau bertambah 504 orang. Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Riau Mimi Yuliani Nazir mengatakan, dengan penambahan 504 pasien positif Covid-19 tersebut, maka total penderita Covid-19 di Riau menjadi 74.880 orang.
"Sementara itu, untuk pasien yang sembuh bertambah 299 pasien, sehingga total 67.695 orang yang sudah sembuh," katanya.
Untuk kabar dukanya, juga terdapat 16 pasien yang meninggal dunia. Sehingga total pasien yang meninggal akibat Covid-19 di Riau 2.019 orang. Dari total pasien positif Covid-19 Riau, yang masih menjalani perawatan di rumah sakit 755 orang. Sementara yang menjalani isolasi mandiri 4.141 orang.
"Sehingga saat ini jumlah pasien yang masih menjalani perawatan baik di rumah sakit maupun isolasi mandiri sebanyak 4.896 orang," ujarnya.
Sementara itu, untuk suspek yang menjalani isolasi mandiri 4.597 orang dan yang isolasi di rumah sakit 168 orang. Total suspek yang selesai menjalani isolasi 93.489 meninggal dunia 338 orang.
"Untuk informasi lainnya, sampai saat ini laboratorium biomolekuker RSUD Arifin Achmad sudah memeriksa 389.126 sampel swab pasien," ujarnya.
Mimi juga berpesan, dengan terus bertambahnya pasien positif Covid-19 di Riau, pihaknya mengajak masyarakat untuk terus menerapkan protokol kesehatan. Terutama saat beraktivitas di luar rumah.
"Mari kita sama-sama menjaga diri dan orang sekitar kita dengan terus menerapkan protokol kesehatan. Mencuci tangan, jaga jarak dan menggunakan masker," ajaknya.
Pemkab Meranti Kembali Izinkan Belajar Tatap Muka
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Meranti kembali memberlakukan pembelajaran tatap muka dari tingkat PAUD, SD hingga SMP sederajat. Kebijakan ini berlaku mulai awal pekan depan (12/7) yang dikeluarkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) setempat. Ini berdasarkan hasil rapat Satgas Covid-19, 5 Juli 2021 dan SK bersama Kemendikbud, Kemenag, dan Kemendagri lalu.
Demikian disampaikan Kabid Pendidikan Dasar, Disdikbud Kabupaten Kepulauan Meranti, Syafrizal SPd kepada Riau Pos, Jumat (9/7) sore.
"Senin depan kembali belajar tatap muka di sekolah. Dasar kebijakan, selain SK tiga menteri itu sebagai panduan penyelenggaraan pembelajaran masa pandemi, tetap hasil rapat kita bersama Satgas Covid-19 beberapa hari yang lalu. Pertimbangan lain pastinya jumlah kasus Covud-19 di sini tidak parah," ungkapnya.
Walupun demikian, proses pembelajaran tatap muka tetap dengan pembatasan dan mengedepankan protokol kesehatan (prokes). Pada dasarnya yang berperan aktif memantau itu adalah satuan pendidikan masing-masing. Adapun kewajiban satuan pendidikan di antaranya, membersihkan sarana dan prasarana belajar secara rutin minimal dua kali sehari sebelum dan setelah proses belajar mengajar berakhir.
Kemduian, wajib menyediakan masker, hand sanitizer, sabun, alat pengukur suhu tubuh, penyemprotan, serta menyiapkan wastafel di setiap kelas.
"Proses belajar mengajar juga harus berjarak. Tidak hanya itu, satuan pendidikan juga harus dapat menghindari potensi kerumunan saat peserta didik pulang sekolah," ungkapnya.
Untuk menghindari kerumunan itu juga, pihaknya telah menerapkan proses belajar dan mengajar yang dibagi dua shift. Untuk jenjang PAUD, tatap muka pertama dimulai pukul 08.00 sampai 09.00 WIB dan shift kedua dimulai pukul 09.30 sampai 10.30 WIB.
Sementara untuk tingkat SD dan SMP, shift pertama dimulai pukul 07.30 sampai 09.00 WIB, dan kedua dimulai pukul 09.30 s.d 11.00 WIB. Bahkan jumlah rombongan belajar tidak diperbolehkan lebih dari 50 persen setiap kelasnya, dengan kapasitas maksimal 14 sampai 16 orang sekali pertemuan.
"Setiap satuan pendidikan juga akan melakukan supervisi dan melaporkan hasil dan perkembangan terhadap kebijakan ini kepada kami. Kami tetap akan memantau dan mengevaluasi perkembangannya,” ujarnya.
Dilansir data Satgas Covid-19, sebaran kasus aktif di sana 17 pasien masih diisolasi, dan 12 pasien masih dirawat secara intensif. Total kasus terkonfirmasi sebanyak 1.094, sembuh 1.026 kasus, meninggal dunia 29 kasus.(yus/jpg/sol/wir)
Laporan: TIM RIAU POS, Jakarta dan Pekanbaru