DURI (RIAUPOS.CO) - Proyek multiyears pembangunan jalan lingkar Barat Duri tidak bisa dituntaskan pengerjaannya dalam masa kontrak yang telah disepakati. Karena kecewa melihat kenyataan itu, beberapa warga penghibah tanah untuk mengambil alih kembali tanah mereka Kamis (21/1) petang.

Hari itu, tiga pemilik yang telah menghibahkan tanah mereka dimotori H Selamat Simamora sengaja menggelar aksi di Dusun Belading Desa Petani, Kecamatan Mandau. Ruas jalan lingkar yang tak tuntas itu mereka blokir. Poster panjang dari karton mereka pajang membelintang jalan. “Tanah yang sudah kami hibah untuk jalan lingkar ini kami tarek kembali. Diminta KPK untuk mengaudit proyek ini.” Demikian bunyi tulisan di poster panjang itu.

Salah seorang penghibah tanah, H Selamat Simamora Jumat (22/1) kemarin menyebut, pagu anggaran untuk jalan lingkar itu sudah jelas. Masa pengerjaannya pun sudah ditetapkan. Yakni selama dua tahun. Harusnya akhir 2015 lalu sudah selesai. Diduga karena ada yang tidak beres, proyek ini tak selesai.

“Karena kecewa melihat proyek itu tak selesai, selaku bagian dari rakyat yang mempunyai kedaulatan tertinggi di negara ini, kami bersama beberapa pemilik tanah bersepakat mengambil alih kembali tanah yang sudah kami hibahkan. Kami tak akan menuntut ganti rugi. Tapi kami minta proyek yang diduga bermasalah ini segera diaudit,” desak H Selamat Simamora mewakili rekan-rekannya.(sda)