PEKANBARU {RP} - Sehubungan dengan cuaca ekstrem yang melanda Riau beberapa pekan ini, Gapki Riau mengajak 65 perusahaan anggotanya untuk selalu mempersiapkan diri dalam mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Hal ini terungkap dalam seminar pencegahan dan penanggulangan karhutla di Hotel Grand Zury, Kamis (22/6/2023).
Seminar menghadirkan tiga nara sumber yang kompeten yakni, dari BMKG, BPBD Riau dan keynote speaker Dr Ir Raffles B Panjaitan MSc selaku tenaga ahli KLHK bidang manajemen landscape fire.
"Kita tidak boleh lengah meski setiap perusahaan mememiliki penanggulangan karhutla sendiri. Kita juga harus sesering mungkin mengingatkan mereka terkait kesiapan mereka, baik itu ketersedian air di embung atau alat-alat pemadam mereka yang senantiasa bisa berfungsi," ujar Ketua Gapki Riau, Lichwan Hartono.
Licwan Hartono menambahkan, dirinya mengapresiasi acara seminar penanggulangan karhutla ini. Karena menurutnya perusahaan-perusahaan yang tergabung dengan Gapki bisa mengetahui bagaimana cara penanggulangan karhutla dan menerapkannya di wilayah kerja masing-masing.
"Kita berharap 65 perusahaan yang tergabung dalam Gapki Riau ini bisa mendorong seluruh anggotanya untuk segera melakukan pemulihan ekosistem gambut dan terkontrol oleh pemerintah, dengan mudah dapat diketahui pada lokasi mana potensi terjadi kebakaran hutan dan lahan. Sehingga dapat dilakukan antisipasi pencegahannya," jelasnya.
Hartono meminta agar KLHK dapat memberitahukan apabila hasil overlay database SiMATAG-0.4m dan peta hot spot diketahui adanya titik panas (hot spot) di lokasi konsesi perkebunan, upaya ini disebutkanya dapat mempercepat penanggulangan karhutla.
"Hingga hari ini titik hot spot yang terpantau di Sumatra ada 174 hot spot sedangkan untuk Riau ada 38 hot spot. Ini tentu membuat kita makin waspada dan sama-sama menjaga wilayah masing-masing serta wilayah di sekitar kita agar tidak terjadi kebakaran lahan," paparnya.
Sementara itu ketua panitia seminar yang juga sekretaris Gapki Riau, Firmansyah mengatakan, saat ini Riau dilanda kemarau dan panas yang luar biasa. Karena itu perusahaan-perusahaan harus terus meningkatkan kewaspadaannya terhadap karhutla. Menurutnya sudah banyak perusahaan yang cepat tanggap dan memberikan reward kepada desa bebas api di wilayah kerjanya.
Firman mengatakan bahwa Gapki Riau menggelar seminar karhutla ini dengan menghadirkan narasumber yang kompeten di bidangnya.
"Dalam hal ini kami mengundang semua anggota Gapki agar bisa mengikuti seminarnya dan mencermati semua yang disampaikan para narasumber. Apalagi saat ini banyak data-data terbaru yang perlu di update perusahan terkait penanggulangan karhutla sejak dini," tuturnya.
Laporan: Helfizon Asyyafei
Editor: Edwar Yaman