Syamsuar Bedah APBD Riau di Gedung BI

Riau | Rabu, 23 Januari 2019 - 10:01 WIB

Syamsuar Bedah APBD Riau di Gedung BI
FOTO BERSAMA: Bupati Siak yang juga Gubernur Riau Terpilih Drs H Syamsuar foto bersama usai menjadi pembicara pada kegiatan membahas APBD Riau yang digelar Bank Indonesia di Jalan Sudirman Pekanbaru, Selasa (22/1/2019). (humas pemkab siak)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Bupati Siak H Syamsuar yang juga Gubernur Riau terpilih didaulat sebagai pembicara pada seminar yang digelar di gedung Bank Indonesia, Jalan Sudirman, Pekanbaru, Selasa (22/1). Dalam seminar yang menyorot Bedah APBD Riau 2019 dengan tema APBD untuk sejahterakan masyarakat tersebut, Syamsuar menyampaikan harapan berikut masukan.

Dihadiri langsung Kepala BI Perwakilan Riau Siti Aisyah, Sekdaprov Riau H Ahmad Hijazi serta Wagub terpilih Edy Natar Nasution dan pihak terkait lainnya. Dalam kesempatan tersebut juga dikaji tentang konsep ekonomi yang ampuh diterapkan di bumi Lancang Kuning. Karenanya juga dihadiri pihak Perbankan baik BUMD maupun BUMN yang beroperasi di Riau.

BI sendiri dalam momen tersebut menawarkan konsep wakaf yang dinilai Siti Aisyah dapat dikembangkan dalam membangkitkan perekonomian daerah. “Selain sejalan dengan Peraturan Menteri Keuangan (PMK), juga bisa jadi percontohan dalam pengembangan konsep wakaf penopang ekonomi masyarakat,” ujarnya.
Baca Juga :APBD 2024 Diharapkan Bisa Digunakan Awal Tahun

Hal ini lanjutnya bisa juga dengan mengoptimalkan CSR dari pihak swasta di Provinsi Riau agar lebih berkembang. Seminar yang digelar Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Cabang Pekanbaru ini membedah APBD Riau senilai Rp9,1 triliun untuk tahun anggaran 2019.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Siak yang juga Gubernur Riau terpilih dan akan melaksanakan anggaran senilai Rp9,1 triliun ini. Mengingatkan tentang penghematan anggaran yang harus dilakukan sedari dini. Karena Ia menemukan besaran dana sekitar 10 persen dari total belanja langsung.

“Perjalanan dinas misalnya, angkanya sampai 10 persen dari belanja langsung. Ini harus diperbaiki, dihemat lagi,” tegasnya.

Mengenai konsep ekonomi wakaf, menurutnya hal tersebut sudah diterapkan di Siak melalui optimalisasi zakat. Alhasil, Kabupaten Siak menjadi daerah di Riau yang mengumpulkan zakat terbesar selama beberapa tahun terakhir.

“Memang ekonomi umat harus digerakkan, berbagai sektor. Konsepnya tentu ahlinya bisa membahas, tapi kami sudah mulai di Siak melalui optimalisasi zakat,” pungkasnya.(adv)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook