PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Imbas adanya kabut asap sisa kebakaran hutan dan lahan (karhutla) membuat jarak pandang menjadi terbatas. Pagi ini, Ahad(22/9), jarak pandang d ibeberapa kabupaten kurang dari satu km.
Seperti disebutkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMkG) Pekanbaru, jarak pandang Kabupaten Pelalawan yang terendah berada diangka 300 meter pada pukul 07.00 WIB. Sementara Kota Pekanbaru dan Rengat, Indragiri Hulu hanya 500 meter dengan kondisi berasap.
"Sementara untuk Dumai kondisi jarak pandangnya seribu meter atau satu km saat ini," kata Kasi Data dan Informasi, Marjuki.
Kepungan kabut asap pekat ini disebabkan oleh sebaran titik panas (hot spot) yang terpantau pencitraan satelit. Di Sumatera sendiri terhitung ada 1769 titik, terbanyak berada di tiga provinsi, yakni Jambi ada 799 titik, Sumsel 619 titik, Riau 211 titik dan lainnya.
"Di Riau tersebar di sembilan kabupaten dan kota, yakni Inhil 68 titik,Inhu 45 titik,Pelalawan 36 titik, Rohil 25 titik, Kampar 12 titik, Bengkalis 9 titik, Dumai 6 titik, Kuansing dan Meranti masing-masing lima titik dengan level konfiden di atas 50 persen," ucapnya.
Selanjutnya ada 150 titik di Provinsi Riau dengan level konfiden diatas 70 persen atau merupakan titik api (fire spot), tersebar Bengkalis enam titik, Meranti empat titik, Kampar sembilan titik, Dumai enam titik, Kuansing empat titik, Inhu 10 titik, Rohil 38 titik dan Inhil 47 titik.
"Di mana arah angin bertiup dari arah tenggara ke selatan dengan kecepatan 10-20 km per jam. Suhu udara sendiri berkisar antara 23-33 derajat celcius dan kelembapan udara antara 50-95 persen," ujarnya.
Kondisi cuaca sendiri cerah berawan hingga malam hari nanti. Tetap dengan adanya potensi penurunan jarak pandang akibat kekaburan udara oleh partikel kering seperti asap maupun haze. "Meski begitu, harus tetap waspada dengan adanya penurunan kualitas udara dan jarak pandang akibat peningkatan polusi udara yang berasal dari kebakaran hutan dan lahan," tutupnya.
Laporan : *1/Muslim Nurdin
Editor : Rindra Yasin