JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat agar waspada terkait dengan potensi cuaca ekstrem saat Nataru. Khususnya saat puncak arus mudik pada 22–23 Desember 2023.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menjelaskan, berdasar analisis terbaru terdapat aktivitas pola tekanan rendah di sekitar Laut China Selatan. Aktivitas itu dapat berlangsung dalam 3–4 hari ke depan dengan kecenderungan intensitasnya melemah. Dampaknya, curah hujan di wilayah Jawa hingga Nusa Tenggara berpotensi meningkat mulai 23 Desember mendatang.
Lalu, berdasar data analisis dinamika atmosfer terkini, diprediksi hujan intensitas sedang hingga lebat terjadi di sejumlah wilayah. Yakni, di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi Tengah, Papua, Sulawesi, dan Maluku. ”Hujan sedang hingga lebat diprediksi terjadi hingga 23 Desember,” paparnya.
Dia mengatakan, sejak 18 Desember hingga 23 Desember, BMKG juga memprediksi terjadinya awan Kumulonimbus (Cb) di sejumlah wilayah. Di antaranya, di Laut Andaman, Laut China Selatan, Laut Sulu, Laut Filipina, Samudra Pasifik utara Pulau Papua, dan Samudra Hindia barat Pulau Sumatera.
Lalu, di Selat Malaka, Selat Karimata, Laut Sulawesi, Selat Makassar, Laut Seram, Laut Banda, Laut Aru, Laut Arafura, sebagian Pulau Sumatera, Pulau Kalimantan, dan Pulau Papua. ”Kami harap stakeholder transportasi penerbangan memperhatikan kondisi dan prakiraan cuaca tersebut,” tuturnya.
Stakeholder transportasi laut, lanjutnya, diharapkan memberikan perhatian terhadap potensi terjadinya gelombang tinggi. Diprediksi, sejak 18 Desember hingga 24 Desember, terjadi gelombang setinggi 2,5 meter hingga 4 meter di sepuluh perairan. Di antaranya, di perairan utara Sabang, perairan Kepulauan Anambas–Natuna, perairan Kepulauan Subi–Serasan, Samudra Hindia selatan Jawa Barat–Bali, perairan Kepulauan Sangihe–Kepulauan Talaud, dan Laut Maluku bagian utara.
Kemudian, perairan utara dan barat Halmahera, Laut Halmahera, perairan Raja Ampat, serta Samudra Pasifik. ”Terdapat satu perairan yang diprediksi terjadi gelombang hingga 6 meter, yakni Laut Natuna Utara,” jelasnya
Sumber: Jawapos.com
Editor: Eka G Putra