PELARIAN BONITA BERAKHIR

Warga Merasa Tenang

Riau | Sabtu, 21 April 2018 - 12:18 WIB

Warga Merasa Tenang
EVAKUASI BONITA: Harimau Bonita yang ada di dalam kerangkeng dievakuasi petugas untuk selanjutnya dibawa ke Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera (PRHS) di Dharmasraya, Jumat (20/4/2018).SARIDAL/RIAU POS

(RIAUPOS.CO) - Akhirnya harimau yang sudah menewaskan dua orang warga di Kecamatan Pelangiran, Inhil berhasil ditangkap. Di hari ke-108 pencarian, Bonita ditangkap hidup-hidup oleh tim terpadu penyelamatan harimau di lokasi itu.

Bonita ditangkap pada Jumat (20/4) pagi. Untuk selanjutnya dibawa ke Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera Dharmasraya (PRHSD), Sumatera Barat. “Benar, tadi pagi tertangkapnya,”kata Kapolres Indragiri Hilir AKBP Christian Rony Putra, Jumat malam.

Baca Juga :Resah, Ternak Warga Kuansing Diserang Hewan Buas

Menurutnya, harimau ini ditangkap oleh tim yang terdiri dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Polres Inhil, Kodim 0314 Inhil/Koramil 06 Kateman, Yayasan Arsari Djojohadikusumo, PT THIP, dan PT Arara Abadi.

Dijelaskannya, penangkapan si belang ini terjadi pada pukul 06.15 WIB. Saat itu, tim tengah melaksanakan kegiatan patroli di blok 76-77 Afedeling IV, Kebun Eboni PT THIP, yang masuk dalam wilayah administrasi Desa Tanjung Simpang, Pelangiran.

Tiba-tiba tim melihat harimau yang ciri-cirinya mirip dengan Bonita. Ternyata benar. Itu adalah harimau Bonita. Tim pun berusaha mendekati harimau itu. Tujuannya, untuk mencapai jarak yang ideal untuk dilakukan penembakan bius.

“Setelah mencapai jarak yang ideal, drh Dita langsung melakukan penembakan bius,” ujarnya.

Berhasil. Tembakan bius itu mengenai tubuh Bonita. Namun, tak langsung tumbang. Bonita sempat bergerak. Tim pun terus memantau pergerakan si raja rimba tersebut.

Setelah berjalan sejauh 1.000 meter, tim menemukan harimau sumatera itu. Harimau itu sudah tumbang. Pingsan, dan tak sadarkan diri. “Itu akibat pengaruh bius yang ditembakkan,” ujar Kapolres.

Akan tetapi, evakuasi ini membuat tim cukup kesulitan. Sebab, selain jarak yang jauh, kondisi jalan tanah sulit untuk dilalui mobil. Tentu memakan waktu lama. Kalau terlalu lama, Bonita akan kembali sadar.

Oleh karena itu, tim memilih untuk menyuntikkan bius untuk kedua kalinya ke tubuh Bonita. Ini sekaligus untuk memastikan benar-benar pingsan.

Tim langsung melakukan evakuasi. Harimau dimasukkan ke dalam kandang berukuran 1,5x3 meter yang sudah disediakan tim. Ada sekitar 10 orang yang mengangkat harimau beserta kandangnya. Lalu dimasukkan ke dalam mobil.

Selanjutnya, harimau ini diangkut menggunakan perahu ke Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran, Indragiri Hilir, tepatnya di KPP PT THIP. Di sana, harimau langsung dibawa ke PRHS Dharmasraya jalur lawat Tembilahan.

Kepala BBKSDA Riau Suharyono membenarkan bahwa harimau Bonita sudah ditangkap. Namun dia masih enggan menjelaskan kronologis dan strategi dalam penangkapan di lapangan.

“Untuk keterangan kronologis, cara pembiusan dan strategi akan secara rinci kami sampaikan besok (hari ini, red), pada pers rilis di kantor BBKSDA Riau, bersama Dirjen KSDHE Ir Wiratno,” ujarnya, Jumat malam.

Dia hanya menyebut bahwa harimau tersebut sedang dalam perjalanan menuju Dharmasraya. “Malam ini (malam tadi, red) dari Tembilahan menuju Dharmasraya,” kata dia.

Sudah Bisa Bekerja Lagi

Tertangkapnya harimau Bonita membuat warga Dusun Sinar Danau, Kecamatan Pelangiran, Indragiri Hilir merasa tenang. Sebab, daerah ini yang paling terancam atas keganasan si raja rimba itu.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook