“Iya, sudah tertangkap. Alhamdulillah, kita sangat-sangat bersyukur sekali,” kata Rayo, Ketua RT Danau, Dusun Sinar Danau, saat dihubungi Riau Pos dari Pekanbaru, Jumat (20/4) malam.
Menurut Rayo, saat ini warga tak perlu merasa waswas lagi. “Senang sekali kami. Besok kami sudah bisa bekerja lagi. Sebab, harimau yang selalu mengancam sudah tertangkap,” kata Rayo, yang juga pernah tergabung dalam tim penyelamatan harimau di desa itu.
Tak hanya warga yang bisa kembali bekerja. Sebelum Bonita tertangkap, siswa di dusun itu, dihentikan untuk ke sekolah. Proses belajar dan mengajar, dialihkan ke rumah Rayo.
“Hari Senin pekan depan, mungkin siswa sudah bisa kembali belajar di bangunan sekolah tempat biasa. Tidak ada lagi yang kami khawatirkan. Kalau kemarin, takut kami melepaskan akan ke sekolah,” ujar Rayo.
Bangunan sekolah yang dimaksud oleh Rayo ini, hanya berada sekitar 200 meter dari pemukiman masyarakat. Sekolah ini adalah kelas jauh SDN 010 Desa Tanjung Simpang. Kelasnya hanya sampai IV. Siswanya tak sampai 40 orang.
“Sekarang bapak-bapak, bisa kembali ke kebun. Tak takut beraktivitas di luar rumah. Kemarin sempat tiga bulan kami tak bisa ke hutan,” ujarnya.
Dulu katanya, pernah ada warga yang nekat ke hutan. Tapi saat itu bertemu dengan harimau. Alhasil, warga ini disandera. Beruntung warga bisa memanjat untuk menghindarkan terkaman harimau. “Pokoknya kita sangat bersyukur. Kita bisa cari uang lagi,” ujarnya.
Kata Rayo, sulitnya perekonomian saat Bonita masih mengancam, sampai-sampai ada beberapa warganya yang meminta beras kepadanya. “Kita berdoa, agar tak ada lagi ancaman seperti ini di kampung kami. Sengsara kami dibuatnya,” harap Rayo.(lim)
Laporan Saridal Maijar, Pelangiran