PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Riau terkendali. Bahkan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau memastikan saat ini sudah tidak ada karhutla. Meski demikian, tim satgas karhutla tetap siaga dan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) atau hujan buatan masih dilakukan.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau M Edy Afrizal menjelaskan, beberapa lokasi karhutla yang sebelumnya terjadi sudah berhasil dipadamkan, baik oleh tim satgas gabungan, maupun akibat hujan yang mengguyur Riau dua hari belakang ini. “Karhutla saat ini sudah nihil,” sebutnya. Namun demikian, Edy mengatakan pihaknya tetap menyiagakan personel sehingga sewaktu-waktu jika terjadi karhutla dapat segera dipadamkan. “Karena berdasarkan prediksi dari pihak BMKG, musim kemarau masih akan terjadi. Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) juga masih dilakukan karena masih ada awan potensial,” ujarnya.
Ya, Rabu (16/8) merupakan hari keenam dilakukan TMC. Pesawat milik TNI Angkatan Udara Lanud Roesmin Nurjadin kembali beroperasi membawa 800 kg garam sebagai bahan semai hujan. Jadi, total operasi TMC telah menyemai 7,1 ton NaCl.
Di sisi lain, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau kembali mendapatkan bantuan dua helikopter water bombing. Helikopter tersebut merupakan bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Edy Afrizal mengatakan, dua helikopter water bombing tersebut berjenis Sikorsky dan Superpuma. Saat ini helikopter tersebut sudah berada di Riau. ”Total ada tujuh helikopter, dua di antaranya helikopter patroli,” katanya.
Ketujuh helikopter yang siaga di Provinsi Riau tersebut seluruhnya merupakan bantuan dari BNPB.
“Kalau helikopter bantuan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) sudah kembali. Jadi semua helikopter yang ada bantuan dari BNPB,” sebutnya.
Tambahan dua helikoter water bombing itu akan menambah kekuatan dalam upaya pengendalian karhutla di Riau. “Itu juga menambah semangat teman-teman Tim Satgas Karhutla Riau sehingga jika ada kejadian kebakaran bisa segera dipadamkan sebelum meluas,’’ ujarnya.
‘’Keberadaan helikopter water bombing sangat membantu tim satgas darat padamkan kebakaran yang aksesnya sulit dijangkau oleh tim satgas darat,” tambahnya.
TNI AU Lanud Rsn Berperan
Pangkalan TNI Angkatan Udara Lanud Roesmin Nurjadin (Rsn) merupakan Satuan Tugas (Satgas) Bagian Udara dalam upaya pencegahan karhutla di Riau. Salah satu komponen utama dukungan yang diberikan oleh Lanud Roesmin Nurjadin adalah dalam hal penerbangan.
Pesawat NC-212i TNI Angkatan Udara yang dipasang dengan peralatan khusus telah dioperasikan secara intensif untuk menyebarkan NaCl yang merangsang pembentukan awan hujan. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan curah hujan di daerah yang rentan terhadap kebakaran, membasahi lahan gambut, dan mengurangi risiko terjadinya kebakaran.
Selain itu, Lanud Roesmin Nurjadin juga memainkan perannya dalam berlangsungnya operasi setiap hari. Lanud bertanggung jawab atas angkutan, bahan bakar minyak, dan air yang esensial untuk kelancaran operasi ini.
Ketersediaan bahan bakar minyak dan air yang memadai mendukung kelancaran operasi modifikasi cuaca dan memastikan bahwa pesawat dan peralatan dapat beroperasi tanpa hambatan.(sol/bay)